Pasar Hewan Purwakarta Akan Dibuka Kembali, Pemerintah Lakukan Evaluasi Menyeluruh

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika saat monitoring saat monitoring pasar hewan

Purwakarta
- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta tengah melakukan evaluasi untuk membuka kembali empat pasar hewan yang sebelumnya ditutup sejak 10 Juli 2023.

Keempat pasar hewan tersebut adalah Pasar Hewan Ciwareng di Kecamatan Babakancikao, Pasar Hewan Citeko di Kecamatan Plered, Pasar Hewan Bojong di Kecamatan Bojong, dan Pasar Hewan Wanayasa di Kecamatan Wanayasa. 

Tujuan dibukanya kembali pasar-pasar ini adalah untuk memberikan kesempatan bagi ratusan pedagang ternak untuk berjualan lagi di pasar-pasar tersebut, yang merupakan salah satu pusat perdagangan ternak terbesar di Jawa Barat.

Setiap tahun, puluhan ribu hewan ternak, termasuk sapi, kerbau, domba, dan kambing, diperdagangkan di pasar-pasar tersebut. Penutupan pasar dilakukan setelah terjadi kasus penyakit antraks yang menyebabkan korban jiwa di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada awal Juli 2023.

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, telah menginstruksikan Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) untuk melakukan evaluasi menyeluruh mengenai rencana pembukaan kembali empat pasar hewan ini.

"Berdasarkan instruksi saya, semua aspek harus dievaluasi secara mendalam sehingga pembukaan kembali empat pasar ini benar-benar aman dan layak. Saya ingin menghindari keputusan yang gegabah, oleh karena itu evaluasi harus dilakukan dengan cermat dan maksimal," ujar Bupati Anne Ratna Mustika pada tanggal 2 Agustus 2023.

Bupati Anne menekankan pentingnya evaluasi ini guna menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat Purwakarta dari ancaman penyakit antraks.

"Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama bagi saya. Kami akan menggunakan semua potensi yang dimiliki Pemkab Purwakarta untuk memastikan hal tersebut," tambah Bupati Anne.

Meskipun penutupan pasar menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan dan pendapatan Kabupaten Purwakarta menurun, Bupati Anne tetap mengutamakan keselamatan masyarakat.

Bupati Anne juga menjelaskan bahwa rencana pembukaan kembali pasar hewan harus dipertimbangkan dengan memperhatikan mata pencaharian banyak pihak dalam masyarakat yang terkait dengan pasar-pasar tersebut.

"Semua keputusan nantinya akan berdasarkan hasil evaluasi menyeluruh. Jika evaluasi menunjukkan bahwa keempat pasar hewan belum bisa dibuka, saya akan mengikuti hasil tersebut. Namun, jika evaluasi menunjukkan bahwa pasar sudah dapat dibuka dan keselamatan semua pihak terjamin, maka saya akan membuka kembali pasar-pasar tersebut," ungkap Bupati Anne Ratna Mustika.

Data dari Diskanak Purwakarta menunjukkan bahwa ada 330 pedagang di keempat pasar hewan tersebut, di mana 130 pedagang beroperasi di Pasar Hewan Ternak Ciwareng dan sisanya, yaitu 200 pedagang, tersebar di tiga pasar lainnya.

Arus perdagangan di empat pasar tersebut sangat tinggi dengan jumlah perdagangan hewan ternak mencapai 68.400 ekor per tahun, melibatkan sapi, kerbau, domba, dan kambing.

Keempat pasar hewan ini terkenal sebagai pusat perdagangan hewan ternak di Jawa Barat, dengan pembeli yang datang dari berbagai daerah seperti Jakarta, Bandung, Bekasi, Bogor, Tangerang, Subang, Karawang, Cianjur, Tasikmalaya, Sumedang, Indramayu, hingga Serang, Provinsi Banten.

Kepala Diskanak Purwakarta, Siti Ida Hamidah, menyatakan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti arahan Bupati Anne dengan melakukan evaluasi menyeluruh. Hasil evaluasi ini akan menjadi dasar bagi Bupati untuk menentukan operasional keempat pasar hewan tersebut.

Sebagai langkah pencegahan agar penyakit antraks tidak menyebar hingga ke wilayah Purwakarta, Pemkab Purwakarta menutup sementara keempat pasar hewan setelah terjadi kasus antraks di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kasus antraks di Gunung Kidul menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan puluhan orang lainnya terinfeksi setelah mengonsumsi daging sapi yang diduga terjangkit penyakit antraks.


Media KIM Kabupaten Purwakarta
Editor: Abdar