Pasca Bencana Alam, Warga Cisaray Pondoksalam Purwakarta Hampir Terisolir


Purwakarta
- Menghawatirkan, kondisi yang dialami oleh warga Purwakarta, pasca kejadian bencana alam lonsoran pada bulan April lalu hingga pada saat ini belum juga mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.

Tepatnya lokasi tersebut berada di Perkampungan Sukamaju Cisaray RT 14/07, Dusun IV Desa Sukajadi, Kecamatan Pondoksalam.

Daerah tersebut berbatasan langsung dengan kampung Bunisari Desa Parakanlima Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta di Provinsi Jawa barat.

Berdasarkan keterangan warga Cisaray, saat kejadian itu kondisi sungai Cibingbin sedang meluap karena diguyur hujan lebat, akibatnya tembok mengikis yang berada diatasnya dan terdapat perkampung Sukamaju Cisaray.

"Kejadian itu terjadi pada akhir bulan April lalu, baru ada bantuan sosial berupa sembako dari Dinas Sosial dan BPBD saja yang datang ke lokasi ini," ujar Dirman Ketua RT 014/007 Sukamaju Cisaray, ketika ditemui oleh Reporter Media KIM Kabupaten Purwakarta pada Rabu, (1/6/2022) di tempat kejadian.

Dirman menambahkan, bukan saja warganya yang terdampak dari bencana alam itu, akan tetapi warga di RT 013/007 pun sama terkena.

"Dari 10 (sepuluh) kepala keluarga warga RT 14 itu, ada sedikitnya 2 (dua) KK warga dari RT 13 yang juga terkena bencana itu, beberapa diantara warga kami, ada yang mengungsi dan beberapa lagi memilih bertahan di rumahnya masing-masing, padahal itu bisa saja mengancam nyawa mereka, karena curah hujan yang turun pada saat ini tidaklah menentu," terang Dirman pada saat di dampingi oleh Abdul Hanan Ketua RT 013, masih di RW yang sama, ketika sedang menerima bantuan dari buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Konsulat Cabang Purwakarta.

Ditemui di lokasi yang sama, Anggota Legislatif (Aleg) DPRD Kabupaten Purwakarta dari PKS di komisi I, Didin Hendrawan mengatakan, bahwa sebelum kejadian itu, ketika reses dirinya mendapatkan keluhan dan permintaan warga sekitar untuk memasang kawat bronjong dan tembok penahan tanah (TPT) guna menahan derasnya arus air Cibingbin.

"Ketika reses ke lokasi ini, ternyata kebanyakan warga mengajukan permohonan agar di bibir sungai di pasang kawat Bronjong dan TPT nya, agar dapat menahan derasnya hantaman air disaat hujan," ucap Didin.
 

Sampai saat ini, lanjut Didin, belum juga ada realisasi, namun ternyata kampung ini sudah mengalami bencana alam. 

"Mudah-mudahan saja harapannya secepatnya kondisi ini mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah kabupaten Purwakarta," papar Didin.

Sementara itu, menurut keterangan dari Ketua RT 013, Abdul Hanan, dahulu ketika dirinya masih kecil, jarak dari rumah penduduk dengan sungai Cibingbin sangatlah jauh, namun perlahan-lahan habis terkikis air.

"Apabila tidak segera ditangani, kemungkinan besar kampung ini akan hilang karena habis tergerus air sungai," kata Hanan ketua RT 013, menutup kata.

Media KIM Kabupaten Purwakarta
Reporter : Yusup Bachtiar
Editor: Abdar

Ikuti berita-berita KIM ter-update lainnya di Google News