Meski demikian pelayanan keperluan warga yang ingin melangsungkan akad nikah, dan lainnya, masih tetap berjalan.
Curah hujan yang mengguyur kawasan Purwakarta beberapa waktu yang lalu, ditambah dengan tidak adanya drinase menjadi penyebab utama banjir ini.
Menurut H. Jeje. M.Ag Kepala KUA bahwa banjir ini terjadi dari pertengahan bulan Februari, hingga kini masih belum juga surut.
"Alhamdulillah, sudah dua hari ini airnya berangsur surut, namun di halaman depan kantor masih ada genangan air hingga setinggi mata kaki. Sejak Jum'at 19 Februari yang lalu, curah hujannya sangat tinggi," tuturnya kepada Reporter Media KIM Kabupaten Purwakarta, Selasa (23/2/2021), ditemui di sela-sela kesibukannya membersihkan sisa-sisa banjir.
Masih menurut Kepala KUA, bahkan di lapang bola di samping kantor Urusan agama, ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sekertaris Desa Cibening, Edi Darmaji. Dikarenakan kondisi jalan lebih tinggi dari lokasi keberadaan kantor KUA dan lapang sepak bola, maka air berbalik ke arah yang lebih rendah, termasuk disana ada Sekolah Luar Biasa (SLB), ikut kebanjiran.
"Kantor KUA dan SLB berada di daerah yang lebih rendah daripada jalan raya dan Gang, disana tidak tersedia saluran dan pembuangan air atau drinasenya, sehingga air sulit untuk mengalir ke tempat yang lebih rendah. Jadi itulah penyebabnya," sebut Sekdes ketika ditemui di kantor Desa Cibening.
Edi Darmaji menambahkan, seharusnya di sekitar dibuatkan drinasenya sehingga tidak mengalami kebanjiran.
Curah hujan yang mengguyur kawasan Purwakarta beberapa waktu yang lalu, ditambah dengan tidak adanya drinase menjadi penyebab utama banjir ini.
Menurut H. Jeje. M.Ag Kepala KUA bahwa banjir ini terjadi dari pertengahan bulan Februari, hingga kini masih belum juga surut.
"Alhamdulillah, sudah dua hari ini airnya berangsur surut, namun di halaman depan kantor masih ada genangan air hingga setinggi mata kaki. Sejak Jum'at 19 Februari yang lalu, curah hujannya sangat tinggi," tuturnya kepada Reporter Media KIM Kabupaten Purwakarta, Selasa (23/2/2021), ditemui di sela-sela kesibukannya membersihkan sisa-sisa banjir.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sekertaris Desa Cibening, Edi Darmaji. Dikarenakan kondisi jalan lebih tinggi dari lokasi keberadaan kantor KUA dan lapang sepak bola, maka air berbalik ke arah yang lebih rendah, termasuk disana ada Sekolah Luar Biasa (SLB), ikut kebanjiran.
"Kantor KUA dan SLB berada di daerah yang lebih rendah daripada jalan raya dan Gang, disana tidak tersedia saluran dan pembuangan air atau drinasenya, sehingga air sulit untuk mengalir ke tempat yang lebih rendah. Jadi itulah penyebabnya," sebut Sekdes ketika ditemui di kantor Desa Cibening.
Edi Darmaji menambahkan, seharusnya di sekitar dibuatkan drinasenya sehingga tidak mengalami kebanjiran.
Reporter: Yusup Bachtiar (Media KIM Kabupaten Purwakarta).
