BI dan Pemprov Jabar Bersinergi Bangun Optimisme Pemulihan Ekonomi

Foto: Humas Jabar
KIMPurwakarta.web.id
- Ekonomi Jawa Barat pada 2021 diperkirakan akan lebih baik dibandingkan dengan 2020 dan berpotensi tumbuh positif. Tahun 2020 perekonomian Jawa Barat diperkirakan masih tumbuh negatif pada kisaran -1,94% s.d -1,54% (yoy).

"Pada tahun 2021 diharapkan dapat tumbuh positif, tentu dengan beberapa hal penting yang perlu untuk dipastikan dilaksanakan oleh kita bersama-sama," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia ( Kpw BI) Jawa Barat Herawanto, Kamis (3/12/2020).

Dari sisi eksternal, pemulihan pertumbuhan ekonomi global dan volume perdagangan dunia akan memberikan dampak pada peningkatan kinerja ekspor Jawa Barat secara keseluruhan pada tahun 2021.

Investasi juga secara gradual berpotensi meningkat didukung oleh membaiknya business confidence, perbaikan regulasi (Proyek Strategis Nasional dan UU Cipta Kerja), serta relokasi sejumlah perusahaan ke Indonesia yang sebagian besar memilih lokasi di Jawa Barat.

Meneruskan capaian Jawa Barat di 2020 di tengah pandemi pada event WJIS2020 lalu yang mendapat sambutan luar biasa dari para investor dan calon investor dari dalam dan luar negeri, semua hal tersebut berpotensi mengakselerasi investasi yang bersifat multiyears.

Sementara dari sisi domestik, peningkatan keyakinan konsumen dan penghasilan yang lebih baik akan mendorong konsumsi rumah tangga. Diharapkan, konsumsi pemerintah juga akan menjadi daya dorong pemulihan ekonomi Jawa Barat 2021, seiring dengan berlanjutnya stimulus pemerintah dan implementasi program pemulihan ekonomi, serta peningkatan infrastruktur pascapandemi. Semua indikator yang optimistik ini tentunya perlu didukung konsistensi penerapan kebijakan dynamic balancing antara pendekatan kesehatan dan pendekatan ekonomi.

"Perbaikan kondisi ekonomi Jawa Barat tidak terlepas dari berbagai upaya yang telah diusahakan bersama, melalui sinergi antara pemerintah daerah, otoritas, dan lembaga/instansi terkait lainnya, yang tentu saja kami di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya dan Cirebon juga selalu mendukung secara penuh," tambah Herawanto.

Menurutnya, ada lima kunci dalam kerangka pemulihan ekonomi tersebut yakni membangun positive mindset, menjaga keberimbangan pasar, mendorong kinerja dari sisi supply, mendorong daya beli masyarakat, serta percepatan digitalisasi ekonomi.

Semua tentunya berharap kondisi ekonomi Jawa Barat pada triwulan IV 2020 berpotensi lebih baik. BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada triwulan IV 2020, secara tahunan dapat membaik pada kisaran -0,28% s.d. 0,78% (yoy). Sementara secara triwulanan, perekonomian Jawa Barat pada triwulan IV 2020 berpotensi untuk tumbuh positif di kisaran 2,64% s.d. 3,54% (qtq).

Secara keseluruhan, ekonomi Jawa Barat pada 2021 diperkirakan akan lebih baik dibandingkan dengan 2020 dan berpotensi tumbuh positif. Tahun 2020 perekonomian Jawa Barat diperkirakan masih tumbuh negatif pada kisaran -1,94% s.d -1,54% (yoy).

"Sementara pada tahun 2021 diharapkan dapat tumbuh positif, tentu dengan beberapa hal penting yang perlu untuk dipastikan dilaksanakan oleh kita bersama-sama.
Dari sisi eksternal, pemulihan pertumbuhan ekonomi global dan volume perdagangan dunia akan memberikan dampak pada peningkatan kinerja ekspor Jawa Barat secara keseluruhan pada tahun 2021," jelasnya.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam acara tersebut mengatakan berbagaiupaya telah dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif pandemi pada perekonomian.

"Ekspor kita masih yang tertinggi nasional. Pandemi harus terus produktif tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan dalam setiap skala usaha," tegasnya.(*)