KKN di Masa Pandemi, Ini yang Dilakukan Mahasiswa UPI Purwakarta saat Program Pendamping Guru

Annisa Syifa Ramadhanti, mahasiswi jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dari UPI Kampus Purwakarta (Foto: Istimewa)
Purwakarta
- Masa Pandemi Covid-19, di Indonesia mengharuskan Mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kampus Purwakarta, dalam jangka waktu satu bulan ini laksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara daring di Kabupaten Subang.

Dalam realisasi program tersebut mereka (para mahasiswa) dituntut harus melakukan program-program KKN secara Daring.

Seperti halnya yang dilakukan Annisa Syifa Ramadhanti, salah satu mahasiswi jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dari UPI Kampus Purwakarta

Annisa menuturkan, memasuki kloter kedua, Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) dalam Pencegahan dan Penanggulangan (PPD) Covid-19 Mahasiswa-mahasiswi UPI Kampus Purwakarta, dilakukan secara Daring.

"Kegiatan ini di mulai dari 17 Desember hingga 16 Desember 2020," ujar Annisa, ketika dikonfirmasi oleh Reporter Media KIM Kabupaten Purwakarta Kamis (26/11/2020) tersambung melalui telepon selulernya.

KKNT ini lanjut dara cantik asal Cibungur, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, merupakan salah satu program wajib yang dilakukan.

"Para mahasiswa-mahasiswi ini diharuskan memberikan penguatan dan pendampingan kepada guru serta pembelajaran secara daring," jelas Syifa, saat bersama Dosen Pendamping Lapangan Dewi Indriati Hadi Putri, S.Pd M.T, di SD Negeri Boreas, Kecamatan Kalijati, Subang.

Sementara itu Nia salah seorang wali kelas 4 di SD Negeri Boreas mengatakan, yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran pada saat ini dilakukan secara daring melalui whatsapp group. 

"Mereka para mahasiswa merealisasikan program wajib, yaitu memberikan inovasi dalam pembelajaran daring, seperti memberikan rekomendasi pembelajaran menggunakan aplikasi zoom meeting dan membuat absen menggunakan google form, terkadang apabila sulit di jelaskan melalui WhatsApp Messenger Group (WAG) terpaksa harus dilakukan kunjungan ke rumah (home visit), jelasnya, saat di konfirmasi melalui sambungan telepon.

Hal senada disampaikan oleh Didi S. Pd, Kepala Sekolah SD Negeri Boreas, dia mengatakan selain melalui online daring, untuk memastikan murid belajar dan paham dengan pelajaran, para guru pun sesekali melakukan kunjungan ke rumah murid.

“Biasanya para guru melakukan kunjungan ke rumah (home visit) sebanyak seminggu sekali," pungkas Didi, menutup wawancara melalui telepon seluler.

Reporter
: Yusup Bachtiar (Media KIM Kabupaten Purwakarta)