Delapan Bulan Masa Pandemi Covid-19, Mahasiswa UPI Purwakarta KKNT Secara Daring

Purwakarta
- Pandemi Covid-19 saat ini tengah menjadi tranding topic di seluruh dunia tak terkecuali Negara tercinta kita yakni Indonesia. Pemerintah Indonesia telah mengambil sejumlah kebijakan untuk memutus rantai penularan Covid-19 dengan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan rakyat. Dengan melakukan segalanya dari rumah, mulai dari bekerja, beribadah dan belajar.

UNESCO menyatakan bahwa pandemi Covid-19 mengancam 577.305.660 pelajar dari pendidikan pra-sekolah dasar hingga menengah atas dan 86.034.287 pelajar dari pendidikan tinggi di seluruh dunia.

Di Indonesia Pemerintah mengambil kebijakan untuk meliburkan aktivitas pendidikan dari mulai Paud,TK,SD,SMP,SMA hingga Perguruan Tinggi. Hal tersebut membuat pemerintah dan lembaga yang terkait untuk menggunakan alternatif lain agar para pelajar dan guru tetap dapat melakukan proses belajar mengajar dengan baik.

Oleh karena itu pemerintah mengupayakan solusi belajar dari rumah menggunakan pembelajaran dalam internet atau biasa di sebut Daring yang dimana proses pembelajaran di lakukan dengan online tanpa harus bertatap muka. Baik mengerjakan tugas, menjelaskan materi dan lain sebagainyaa semua di lakukan dalam proses online, bahkan diskusi kelompok pun di lakukan melalui online atau biasa kita sebut daring. Dimana suasana pembelajaran ini menjadi suasana baru bagi para pelajar di karena kan wabah virus covid 19 ini yang belum kunjung usai.

Perlu diketahui, Daring adalah sesuatu yang dilakukan terhubung melalui jaringan internet, sedangkan Luring itu merupakan singkatan atau akronim dari luar jaringan, atau kita mengenalnya dengan offline dalam.

Seperti yang telah di ungkapkan oleh Didi S.Pd, Kepala SDN Boreas, Desa Kaliangsana, Kecamatan Kalijati Subang ini misalnya, menurut dia kebiasaan dalam KKN itu selalu identik dengan tatap muka. Dengan cara seperti itu berdampaknya pun sangat dirasakan oleh masyarakat atau institusi pendidikan yang di tujunya, dengan cara seperti itu dampaknya pun menjadi kesan yang positif.

"Sangatlah disayangkan untuk tahun ini kedatangan mahasiswa mahasiswi dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kampus Purwakarta dalam hal Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Pencegahan Penanggulangan Dampak Covid-19, nampaknya harus dilakukan dengan cara daring, sama halnya dengan Siswa siswi di seluruh Indonesia yang masih sangat tinggi positif Coronavirus-Disease19-nya," ujar Didi, saat di konfirmasi lewat telepon selular.

Masih kata Didi S. Pd, kita sebagai warga negara yang baik tentu saja harus memahami kondisi ini dan kita harus tetap kehidupan sesuai dengan Protokol Kesehatan (Prokes), apabila kita tak mau terpapar Covid-19, dengan hal menjaga jarak pertemuan, menggunakan masker dan mencuci tangan (3M).

"Kita bersama mengharapkan kondisi Pandemi ini agar cepat berakhir, sebab yang dirasakan karena adanya Pandemi Covid-19, Sekolah itu di ibaratkan seperti kuburan, sepi tanpa ada aktivitas, sementara itu orang tua siswa juga sudah mengharapkan anak-anaknya bisa bersekolah normal kembali seperti 8 bulan yang lalu.” sebut Didi dengan penuh harapan agar kondisi negara ini dapat segera normal kembali.

Menurut salah seorang Mahasiswi UPI kampus Purwakarta yang melakukan KKNT secara daring s
elama di sekolah tersebut, sedikitnya hanya terdapat delapan orang tenaga pendidik. Hal itu sangatlah disayangkan seharusnya di sekolah ini terdapat pula guru olahraga.

"Kami melakukan tematik pencegahan dan penanggulangan dampak Covid-19," jelas Adila Mahasiswi asal UPI kampus Purwakarta, kepada Media KIM Kabupaten Purwakarta, Rabu (25/11/2020) melalui telepon selulernya.

Berbagai program itu diantaranya melakukan pendampingan pembelajaran daring terhadap Siswa siswi dan wali murid, selanjutnya membantu penyediaan media pembelajaran daring, dan program lainnya. Kehadiran kami sangat disambut antusias oleh pihak sekolah," tambah mahasiswi berparas cantik itu.

Sementara itu hal senada juga disampaikan Asep Sodikin Ketua RW 02 Dusun Boreas Desa Kaliangsana, Kecamatan Kalijati Subang, dia pun menyayangkan KKN tahun ini harus dilaksanakan secara daring.

“Tiap taun ada yang KKN, tapi sekarang jadi terbatas ya neng, ga seramai tahun-tahun sebelumnya” tutup Asep mengakhiri kata, ketika dikonfirmasi lewat telepon selular. 


Reporter: Yusup Bachtiar (Media KIM Kabupaten Purwakarta)