BPBD Jabar Tingkatkan Kesiagaan Hadapi Bencana

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar Dani Ramdhan
KIMPurwakarta.web.id - Dampak dari iklim La Nina diperkirakan masih akan berlangsung di wilayah Jawa Barat, mulai dari wilayah Jabar Selatan, Tengah, hingga bulan Desember, lalu puncaknya merata ke seluruh Jabar di bulan Januari-Februari. 

Oleh karena itu menurut Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar Dani Ramdhan, pihaknya sudah menyiagakan seluruh potensi yang ada untuk menghadapi kemungkinan bencana seperti banjir, angin puting beliung dan pergerakan tanah, termasuk koordinasi dengan BPBD Kabupaten Kota.

"Terus menanjak ya, namun wilayahnya bergeser. Kalau sekarang kan ada di wilayah Jabar Selatan seperti Sukabumi, Pangandaran, Ciamis, Garut, Tasik, Bogor. Nanti akan bergeser ke wilayah Tengah seperti Bandung dan sekitarnya hingga Desember, lalu puncaknya di bulan Januari Februari merata ke seluruh Jabar," ujar Dani di Bandung, Senin (19/10/2020).

Beberapa langkah kesiapsiagaan sedang dilakukan BPBD Jabar dan BPBD Kabupaten Kota serta instansi lain seperi PU, Dinsos, Dinkes dan lain-lain.

"Kami sedang meningkatkan kesiapsiagaan bersama BPBD kabupaten kota di antaranya rapat koordinasi kontigensi dan rencana aksi di tingkat provinsi dan kabupaten kota, kemudian apel siaga baik secara fisik maupun virtual, selanjutnya simulasi mitigasi dan terakhir adalah susur sungai," jelasnya.

Menurut Dani kebanyakan bencana hidrometeorologi itu berasal dari sungai. Oleh karena itu susur sungai bertujuan memeriksa keadaan sungai untuk memastikan tidak ada hambatan aliran air.

"Kita periksa keadaan sungai seperti kondisi ketahanan tanggul, hambatan yang disebabkan sampah atau penyempitan dan lain-lain," tandasnya.(*)