Pembagian Bantuan Beras Anggota DPRD Purwakarta Terancam Mundur

HM. Arief Kurniawan MM Sekertaris Komisi IV
Purwakarta - Puluhan anggota legislatif (Aleg) DPRD Kabupaten Purwakarta akan bagikan 13.500 paket sembako dari anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT). 

Bantuan sosial (Bansos) tersebut akan di bagikan kepada warga masyarakat yang terdampak Corona Virus (COVID-19) ke Dapilnya masing-masing.

"Kalau di kalkulasikan, setiap anggota dewan akan menyalurkan 300 paket sembako seberat 10 kilogram," ujar 
HM. Arief Kurniawan MM Sekertaris Komisi IV, pada saat dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp messenger-nya oleh Media KIM Kabupaten Purwakarta, Selasa (19)5/2020).

Masih kata Arief, program ini merupakan salah satu program pergeseran anggaran di dewan, yang semulanya diperuntukan barang, jasa dan modal.


"Kini digantikan ke penyalurkan paket sembako kepada masyarakat, yang sedang di adakan dengan berbagai permasalahan perekonomian di situasi pandemi COVID-19 dan menjelang lebaran," sebutnya.

Namun yang sangat disayangkan oleh Kang Akur sapaan akrabnya pria tersebut, hingga sampai saat ini belum adanya informasi kejelasan apakah sembako tersebut bisa di bagikan sebelum lebaran ini ataupun tidaknya membuat para anggota dewan itu semakin meradang.

"Masalahnya adalah, sampai hari ini Selasa (19/05/2020) belum ada kejelasan apakah sembako itu bisa dibagikan kepada warga sebelum lebaran atau tidaknya. 


"Jadi koordinasi antar lembaga melalui program ini masih belum berjalan dengan baik," tambah Haji Akur.

Informasi ketidak jelasan waktu eksekusi program ini di dapat dari hasil rapat koordinasi antara pimpinan DPRD dengan Bulog dan beberapa dinas terkait, beberapa waktu lalu, kemudian permasalan lainnya adalah stok beras di gudang Bulog pada saat ini konon kabarnya belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan 13.500 paket tersebut. 


"Sehingga ada ketidak jelasan di time schedule atau kata lain waktu eksekusinya masih ngambang," tegas Kang Haji Akur, tersambung melalui telepon selulernya.

Di situasi pandemi Coronavirus seperti ini, lanjut dia kebanyakan orang menjerit, apalagi momentum menjelang lebaran, ini merupakan waktu yang tepat untuk berbagai. 


"Bagaimanapun juga program penanggulangan dampak COVID-19 ini mestinya terkoordinasi dengan baik," harap kang Akur.

Dengan keterbatasan stok beras di Bulog, ini menjadi ketidak jelasan bagi kami, padahal BTT ini sudah di setujui oleh anggota dewan, dan sejumlah anggaran dialihkan ke masyarakat.


"Kan kasihan kepada warga masyarakat, yang mengharapkan ada tambahan sembako buat lebaran," tandas Arief.


Reporter: Yusup Bachtiar (KIM Kabupaten Purwakarta)