Purwakarta - Di sisir - sisir garis keturunan dari Pangeran Diponegoro yang sempat melarikan diri ke tataran Purwakarta dan menpunyai keturunan Rd. Konca yang memiliki tanah seluas dari Perempatan H.iming sampai pertigaan jl. Ahmad Yani dari Rd. Ugih Karya Disastra, dan Rd. Gebyar ,menceritakan tentang sejarah babakan koncara yang terletak sepanjang di Jl. Ibrahim Singadilaga, kabupaten purwakarta.
Dari cerita itu penulis menyuguhkan garis keturunan Bani Ugih dengan narasumber yang ada diacara Silaturahmi Besar Bani Ugih.
Anak Pertama dari Rd. Ugih Karya Disastra bernama Djodjom sebagai Guru pada tahun 1960 melahirkan keturuna pengajar bernama Tata Kusna yang kini telah berusia 70 tahun.
Selanjutnya H. Rochimat yang tak asing di kalangan Wartawan di Purwakarta lantaran almarhum adalah aktivis pers pertama di Purwakarta pada tahun 1980 an. Beliau mewarisi keturunan bernama H. Sona Maulida, pria yang akrab di sapa Om Sona ini namanya tak asing di kalangan PMII dan NU.
Hj. Rochniyasih bersama suaminya H. Aep Saepulloh adalah tokoh ulama penerus ajaran Ulama kondang Mama Dimyati di bilangan pasar jumat purwakarta. H Aep yang menjadi sesepuh dan guru besar Bani Ugih adalah pelaksana acara paguyuban Bani Ugih.
Hj. Ruhmiyasih yang memiliki keturunan Aktivis Sosial bermana Deddy Efendi yang beliau akrab di sebut Kang Dedi Mides ( Mitra Desa.red ) Keturunan Deddy, Naurid Ilyasa adalah salah satu pakar sejarah yang meluruskan babad sejarah tanah Purwakarta. Dan Wief Pradipta, aktivis sosial Pembina Organisasi yg kini sedang tertarik dengan Kelompok Informasi Masyarakat ( KIM ).
Hj. Endeh Ruhaidah yang menjadi Bunda pengasuh Cucu - cucu keturunan Bani Ugih memiliki keturunan Dadan Hikmah yang akrab di sebut Om Dadan beliau adalah Pengasuh paguyuban Pemuda Bani Ugih.
Penulis menyadari masih kurang nya informasi yang di dapat dan berharap ada pembaca yang masih mempunyai silsilah keturunan bani ugih bisa menambahkan cerita. (Wief)
(WIB)
