Kadisdik Tinjau Terapan Program TDBA di SMPN 2 Pasawahan

KIMPurwakarta.web.id
- Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta, H. Purwanto berkesempatan mengunjungi SMPN 2 Pasawahan, Rabu (10/03). Agenda kunjungan ditujukan untuk melihat penerapan program Tatanen Di Bale Atikan (TDBA) di lingkungan sekolah.

Dari amatan langsung di lokasi, kedatangan Kadisdik Purwanto disambut Kepala SMPN 2 Pasawahan berikut jajarannya. Segera, setelah tiba, ia diarahkan ke area terapan program TDBA, yaitu sepetak lahan yang ditanami beragam tanaman.

KONVERSI LAHAN

Kadisdik Purwanto mengapreasiasi keberhasilan Kepsek dan jajaran SMPN 2 Pasawahan yang berhasil mengkonversi lahan non-produktif menjadi area hidup yang kini ditanami rupa-rupa tanaman. Ia menegaskan, hal ini merupakan salahsatu indikator keberhasilan program TDBA.

“Salahsatu indikator keberhasilan program TDBA adalah pemecahan masalah lingkungan. Saya tahu betul bahwa lahan ini sebelumnya adalah lahan tidur. Lahan tidak produktif. Tetapi, sekarang sudah berubah menjadi area hidup yang berisi banyak tanaman,” ungkapnya.

Bukti pemecahan masalah lain, sambungnya, adalah penggunaan eco-brick yang tidak lain adalah produk olahan sampah. Eco-brick ini diaplikasikan pada area tanam.

“Aspek ini juga menjadi bukti nyata pemecahan masalah lingkungan. Sampah yang sebelumnya teronggok begitu saja, sekarang sudah bisa diolaj menjadi produk bermanfaat. Artinya, sedikit banyak, problematika sampah mulai terurai,” ujarnya.

PANEN BAYAM MERAH

Di kesempatan yang sama, Kadisdik Purwanto diajak terlibat pada keseruan panen bayam merah yang ditanam di area sekolah. Ia menuturkan, bayam merah adalah tanaman bernutrisi yang baik untuk dikonsumsi.

“Bayam merah adalah tanaman bernutrisi yang baik untuk tubuh. Asupan baik ini perlu untuk diberikan kepada para siswa untuk menunjang proses tumbuh-kembang mereka,” cetusnya.

Ia tak luput menyinggung pola konsumsi siswa saat ini yang cenderung serampangan. Sehingga, asupan yang masuk cenderung minim gizi.

“Pola konsumsi anak-anak kita saat ini cenderung asal. Banyak makanan dan minuman instant yang mereka konsumsi dan jelas berdampak pada kesehatan,” tegasnya.

Penerapan program TDBA, lanjutnya, sekalian membiasakan anak pada pola hidup sehat. Para siswa terbiasa dengan asupan sehat yang bahkan bisa mereka tanam sendiri.

“Program TDBA menginternalisasi wawasan ekologi kepada siswa. Termasuk, salahsatunya adalah pola hidup sehat. Siswa dibiasakan dengan asupan sehat yang bisa mereka tanam sendiri,” demikian jelasnya.

Rilis: Disdik Purwakarta