Hebat! Desa Di Daerah Ini Mampu Mendirikan Rutilahu Jompo Dengan Cara Swadaya

Purwakarta
- Hebat sekali, Pemerintah Desa Cikopo, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta di Provinsi Jawa barat ini mampu membangun kediaman warga dengan hasil swadaya murni. 

Biasanya bagi sebagian orang mengetahui bahwa pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu) ini di identikan dengan program pemerintah, baik itu dari Pemerintah Pusat, Kabupaten atau Provinsi. 

Namun berbeda dengan yang telah dilakukan oleh orang nomor satu di Desa Cikopo ini, mereka menggerakkan seluruh komponen masyarakat dan dibantu oleh beberapa donatur, menyelesaikan rutilahu milik seorang pemulung yang kini sudah tua jompo dengan bergotong-royong

Camat Bungursari M. Saripul Harom. S.Sos, menyebutkan bahwa pada hari ini kegiatan Bungursari Jum'at Rabu bersih (Bujuarsih) melibatkan seluruh warga di Kecamatan Bungursari.

"Saya sangat mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh Pj Kades Cikopo, dimana pada saat ini dia mampu menggerakkan seluruh warga Cikopo untuk membangun rumah tidak layak huni (Rutilahu) milik Mak Iroh alias Mak Omi yang berusia 72 tahun itu. Dia (Mak Omi) merupakan janda jompo, hidupnya sebatang kara yang setiap hari berprofesi sebagai pemulung," ujar Camat ketika ditemui oleh reporter Media KIM Kabupaten Purwakarta, Rabu (24/2/2021) di gubuk Mak Omi.

Camat menambahkan, yang dilakukan oleh Pj Kades Cikopo ini sangat luar biasa, dia mampu menggerakkan seluruh warga untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cara bergotong-royong membangunkan kediaman warga yang sudah hampir nyaris roboh, tentunya ini sangat luar biasa.

"Apabila kita tidak mampu membantu dengan finansial, pasti ada cara lain seperti membantu dengan tenaga," terang Harom sapaan akrabnya Camat.

Sementara itu Tatang Supriatna, Pj Kades Cikopo menyebutkan, kegiatan ini merupakan hasil dari swadaya masyarakat, atas partisipasi ini kini kediaman Mak Omi sudah dibangun mencapai 40 persenan.

"Insya Allah diperkirakan sekitar 15 hari lagi kediaman Mak Omi sudah terselesaikan dan akan ditempati oleh pemiliknya," ujarnya
 
Tatang menambahkan, untuk anggaran pembangunan ini diperkirakan menghabiskan biaya bisa mencapai Rp.30 juta.

"Rumah ini berbentuk permanen, dibangun menggunakan bata hebel, beratap baja ringan dan kusen baja ringan pula," papar Tatang menutup kata.

ReporterYusup Bachtiar (Media KIM Kabupaten Purwakarta).