Ditangan Iwan Limbah Kayu Disulap Jadi Kerajinan Bernilai Ekonomis

Purwakarta
- Limbah kayu bekas dan tunggul kayu dapat dimanfaatkan menjadi suatu karya seni yang bernilai, bila berada di tangan-tangan orang kreatif.

Seperti halnya ditangan pria gondrong ini, tunggul kayu dan berbagai macam jenis dari limbah kayu berbahan dasar kayu valet bekas disulap menjadi kerajinan tangan. 

Iwan (32) warga di Kampung Krajan RT 07/03 Desa Cikopo, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta di Provinsi Jabar mengakui, dari bisnisnya ini dia bisa meraup keuntungan jutaan rupiah setiap bulannya.

"Ya tergantung pada pesanan orang, saya belajar ini dari YouTube. Kerajinan-kerajinan apa saja dapat saya kerjakan asal berbahan dari kayu," ujarannya ketika ditemui di kediamannya di Desa Cikopo, Senin (8/2/2021).

Ketika ditemui oleh Reporter Media KIM Kabupaten Purwakarta di kediamannya, Pria berambut ikal ini ingin membuat suatu wadah perkumpulan atau dalam istilah sundanya, paguyuban sesama penghobi kerajinan tangan dari kayu bekas untuk sharing tukar pikiran antar sesama penghobi.

"Untuk pemasaran produknya, saya hanya posting di berbagai Media Sosial (Medsos), selebihnya kepada orang-orang terdekat dan dari mulut ke mulut," jelasnya.

Iwan menambahkan, apabila kebanjiran order, sebulannya bisa meraup untung yang lumayan besar.

"Kalau bisa maunya sih bisa mencapai Rp 10 juta perbulan. Dikarenakan kesibukan lainnya, ya paling hanya dapat uang 2-3 jutaan rupiah perbulannya," papar dia.

Iwan berharap dan menginginkan merubah cara pandang dan pemikiran para remaja di kampungnya, yang selama ini mengandalkan pekerjaan dari perusahaan perusahaan yang ada.

"Lebih baik lagi jikalau kita dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, tanpa harus mengandalkan pekerjaan dari perusahaan, itu menurut saya lebih baik lagi," kata Iwan.
 
Masih menurut dia, bahan kayu bekas valet itu diperolehnya dari beberapa perusahaan yang berada disekitar Cikopo.

"Saya dapatkan barang tersebut dari gudang-gudang limbah yang berada di sekitar Cikopo, selebihnya dari Sukaseri Cikampek dengan harga 40 ribu rupiah. Sehari sedikitnya 10 meja untuk mengaji itu bisa diselesaikannya, dan bisa menghasilkan uang sebesar Rp.600 ribuan perharinya," pungkasnya. 


Reporter: Yusup Bachtiar (Media KIM Kabupaten Purwakarta)