Sistem Manajemen Distribusi Vaksin Holding BUMN Farmasi Resmi Diluncurkan

KIMPurwakarta.web.id
- Teknologi yang saat ini sudah berkembang pesat, dapat dimanfaatkan dan diimplementasikan juga pada dunia kesehatan, terlebih pada saat pandemik Covid-19 seperti ini. 

Contohnya pemanfaatan teknologi digital untuk proses pendistribusian vaksin Covid-19. Dukungan penggunaan teknologi ini, sangat diperlukan mengingat program vaksinasi untuk Covid-19 ini sangat masif dan besar, dimana Indonesia membutuhkan 426 juta dosis vaksin Covid-19, untuk sekitar 181.5 juta calon penerima vaksin.

Oleh karenanya, induk Holding BUMN Farmasi, berinisiatif untuk membuat Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) yang resmi diluncurkan pada hari Minggu 3 Januari 2021 lalu. Acara Go Live SMDV ini, turut dihadiri oleh partner pembuatan sistem Go Live SMDV antara lain PT Telkom Indonesia, Telkom Sigma, Easy GO dan Marchesini Group Indonesia.

“Untuk mendistribusikan vaksin sebanyak ini, diperlukan teknologi yang bisa menjaga kualitas vaksin tetap terjaga, karena jangan sampai, vaksin yang sudah dinyatakan bagus secara produk, mengalami kendala pada saat pendistribusian, malah bisa membuat vaksin ini menjadi rusak tidak sesuai dengan kualitas, pada saat akan diberikan kepada masyarakat, oleh karenanya diperlukan teknologi untuk mendukung pendistribusian vaksin”, ujar Honesti.

Sementara itu Direktur Digital HealthCare Bio Farma, Soleh Ayubi mengatakan dalam proses distribusi vaksin Covid19 ini, akan menggunakan Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) yang terintegrasi secara bertahap dengan sistem lain di dalam dan di luar Holding BUMN Farmasi, termasuk Command Center yang dilengkapi dengan dashboard Internet of Things (IoT), untuk memonitor segala kondisi yang terjadi dalam perjalanan, termasuk batasan suhu yang dipantau secara real time, lokasi, kecepatan dan kondisi darurat lainnya; dan dashboard tracking vaksin untuk memonitor pergerakan vaksin.

“Penerapan dari SMDV ini, merupakan sistem pertama didunia yang diterapkan di vaksin Covid-19, dimana sistem ini akan memantau posisi truk, suhu dari vaksinnya, yang terus terupdate dalam lima menit sekali yang akan terlapor ke Command Center di Holding BUMN Farmasi, kedepannya SMDV ini, bisa untuk diterapkan untuk produk vaksin atau produk farmasi lainnya, sehingga kedepannya tidak akan ada lagi berita vaksin palsu, atau produk farmasi yang tidak teregister namun berada di pasaran”, ujar Soleh Ayubi.

Rilis: Pemprov Jabar