SMP 5 Purwakarta Gelar IHT, Fokus Bahas Prinsip Pembelajaran Student wellbeing

In House Training (IHT) Peningkatan Kompetensi Guru dalam pengembangan media pembelajaran jarak jauh di aula SMP Negeri 5 Purwakarta (Foto: Diskik Purwakarta)
KIMPurwakarta.web.id
- Manajemen SMP Negeri 5 Purwakarta menggelar In House Training (IHT) Peningkatan Kompetensi Guru dalam pengembangan media pembelajaran jarak jauh di aula SMP Negeri 5 Purwakarta, Rabu (18/11).

Kepala SMPN 5 Purwakarta, Rikrik Halimatusadiyah mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru di lingkungan SMPN 5 Purwakarta.

Lebih lanjut, Kepsek Rikrik menyinggung soal prinsip "Student Wellbeing by Interactive Website" yang menjadi fokus bahasan IHT. Menurutnya, pembelajaran jarak jauh yang berprinsip "Student wellbeing" akan mampu membuat anak bahagia.

"Kalau kata orang sunda, istilahnya" bagja". Jadi, meskipun peserta didik belajar dengan jarak jauh, mereka bahagia. Kemudian mereka juga tidak terbebani dengan tugas yang menumpuk. Jadi, anak-anak nanti akan senang dengan website interactive, mudah-mudahan bapak/ibu bisa mempelajari website ini dengan seksama, mudah-mudahan ilmu nya dapat bermanfaat bagi kita dan murid-murdi kita," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta H. Purwanto berkesempatan hadir sekaligus membuka acara. Dalam sambutannya, ia tak luput mengajak warga sekolah untuk tetap disiplin dan patuhi protokol Covid-19.

"Sebagai guru pembelajar kita harus menerapkan energi positive tertanam dalam diri kita, memiliki motivasi untuk bergaul dengan orang-orang yang ilmunya lebih tinggi dari kita, meningkatkan kompetensi diri kita, induksi energi untuk menyatukan frekuensi positif yang melahirkan harmonisasi lingkungan," ujar Purwanto.

Lanjut dia, salah satu indikator wellbeing ialah HARMONI, Hasil yang berproses, Andal berdaya lenting, Relasi positif, Makna dalam tujuan, Orientasi sikap positif, Nilai sesuatu kekuatan, Inisiatif yang melibatkan.

"Bisa juga indikator wellbeing itu adalah PROSPER (Positivity, Relationship, Out come, Strength, Purpose, Engagement, Reliesance)," ucap dia.

Ia menambahkan, Student Wellbeing sangat penting diwujudkan di sekolah dengan target siswa-siswa yang bahagia belajar tanpa tekanan, tanpa stress, aman, memahami makna apa yang dipelajari, terlibat dalam proses belajar yang kuat dan berfikiran positif.

"Masa pandemi jangan sampai membuat anak-anak streas tertekan dalam belajar, kemudian tugas kepala sekolah dan guru membuat kultur pembelajaran yang membahagiakan," pungkasnya.(*)