Menurut AS: Ini Cara yang Harus Dilakukan Satgas COVID-19 Daerah Purwakarta

Ilustrasi - Pasien Covid-19
Purwakarta
- Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Daerah di Kabupaten Purwakarta, di Provinsi Jabar dinilai tidak siap menghadapi lonjakan kasus COVID-19.

Menurut salah seorang warga Purwakarta AS, yang minta tidak disebutkan namanya dan juga mantan pasien COVID-19 yang sebelumnya pernah di rawat di RS Abdul Radjak (MH Thamrin) dan Hotel Aruni itu menyebutkan bahwa, seolah-olah dalam menghadapi kasus lonjakan ini, dan tidak siap pula menerima kenyataan.

Sehingga kini, ada beberapa Kecamatan yang tercatat dalam sejarah di Jawa barat, ada peningkatan signifikan warga yang terpapar Corona Virus, namun mereka (Satgas) ini di duga tak memiliki cukup anggaran untuk penanganan kasus tersebut.

Berdasarkan data, daerah yang terbanyak dalam sejarah penyebaran COVID-19 itu diantara adalah di Kecamatan Purwakarta dan Kecamatan Bungursari, di ikuti oleh Kecamatan lainnya.

"Baik dalam menghadapi lonjakan kasus tersebut, terkesan daerah belum siap, baik itu untuk memutuskan mata rantai penularannya, dan penanganan kasusnya terhadap orang-orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, jadi dalam hal ini yang di perlukan dalam menghadapi lonjakan ini adalah, satgas mencari solusi atau jalan keluar," ujar AS, tersambung melalui aplikasi WhatsApp messengernya, Rabu pagi, (11/11/2020), kepada Reporter Media KIM Kabupaten Purwakarta.

AS, menambahkan apabila di bandingkan dengan daerah lain, pemerintah daerahnya cepat tanggap dan selalu siap terhadap kondisi seperti ini.

"Kalau kita lihat di daerah Karawang (Kabupaten tetangga), asalkan ada temuan kasus baru, langsung di tembuskan (dilaporkan) ke Dinkes Kabupaten atau ke Satgas Penanganan COVID-19 daerah, pasti mereka langsung menjemput warga yang positif itu. Mau orang itu OTG atau apapun namanya, tetap cepat tanggulangi. 

Kalau di Purwakarta menurutnya, kami ini harus mencari link (informasi) ruangan yang dapat menampung pasien COVID-19, hal ini dilakukan agar cepat ditangani oleh dokter atau rumah sakit. Seperti informasi yang di dapatkan, Hotel Aruni sebagai pusat karantina atau lokasi isolasi pasien COVID-19, pada saat ini dikabarkan sudah penuh. 

"Beberapa waktu yang lalu, saya sempat membantu seseorang warga dan juga karyawan di salah satu perusahaan di kawasan kota bukit indah (KBI) Bungursari, kebetulan pasien itu tinggal di Panorama, dia (warga Panorama itu) mengalami sesak napas, kemudian saya harus mencari link atau informasi rumah sakit yang dapat menampung pasien itu,"

Ianjutnya, terpaksa kami harus meminta tolong kepada salah seorang anggota DPRD Kabupaten Purwakarta dari komisi IV, dan akhirnya anggota dewan itu membantu mencarikan rumah sakit yang masih kosong ruangannya.

"Barkat bantuan Anggota DPRD ada ruangan kosong, diantaranya rumah sakit Abdul Radjak/MH Thamrin. Kemudian di dapatkanlah ruangan di RS Bayuasih Purwakarta untuk merawat pasien. Seperti inilah kenyataan di daerah Purwakarta," jelas AS..

Reporter: 
Yusup Bachtiar (Media KIM Kabupaten Purwakarta)