Angka Penularan COVID-19 Turun, Sosialisasi Pencegahan Terus Dilakukan

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil
KIMPurwakarta.web.id - Kabar baik penanganan COVID-19 di Jawa Barat (Jabar) terus muncul. Salah satunya penurunan angka penularan atau reproduksi efektif (Rt) yang terus dibawah angka 1.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, mengatakan, angka reproduksi efektif (Rt) di Jabar saat ini menjadi 0,67. Hal itu memperlihatkan sebaran COVID-19 di Jabar terkendali.


"Sebelumnya, (Rt di Jabar) 0,97 sekarang sudah turun lagi menjadi 0,67. Sebelumnya, sempat di angka satu, lalu saat persiapan AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) 0,97 dan sekarang di 0,67," katanya.


Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar mengukur angka reproduksi efektif (Rt) dengan pemodelan SimcovID (Simulasi dan Pemodelan COVID-19 Indonesia) berdasarkan metode Kalman Filter yang merupakan perpanjangan dari metode Bayesian Sequential.


SimcovID sendiri merupakan tim gabungan yang terdiri dari peneliti berbagai perguruan tinggi, seperti ITB, Universitas Padjadjaran, YGM, UGM, ITS, UB, dan Undana, dan peneliti perguruan tinggi luar negeri, yakni Essex & Khalifa University, University of Southern Denmark, dan Oxford University.


Kang Emil menyatakan, penurunan Rt tidak lepas dari pengetesan masif yang dilakukan gugus tugas provinsi. Sejauh ini, kata ia, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar sudah mengetes sebanyak 160.000. Riciannya, 120 ribu rapid test dan 40 ribu tes swab.

Dalam pengetesan COVID-19 secara masif, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar merujuk pola yang dilakukan Korea Selatan, yaitu mengetes 0,6 persen dari jumlah penduduknya atau 300.000 penduduk Jabar.

"Jadi kalau dirata-rata indeks yang terkena positif dari jumlah testing kita ini setara Kanada, Italia dan mendekati Jepang. Jadi, rasio testing positif terhadap yang dites Jabar, kalau dirata-rata ke negara di dunia, tidak jauh beda dengan tiga negara itu," ucapnya.


Menurut gubernur, pengetesan masif di Jabar akan memobilisasi ambulans Puskesmas Keliling (Pusling) di 27 kabupaten/kota, yang jumlahnya mencapai 627, sebagai Mobile COVID-19 Test. Nantinya, Mobile COVID-19 Test akan dilengkapi dengan alat rapid test. Pengetesan pun diprioritaskan di kerumunan-kerumunan.


Selain Mobil COVID-19 Test, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar akan memobilisasi mobil Lab COVID-19 BSL-3 atau Bio Security Level 3 yang dilengkapi dengan alat pengetesan dengan metode PCR.


"Ini yang paling canggih sudah diproduksi satu dan minggu ini mulai beredar dengan Biofarma dan kita sedang pesan dua lagi," ucapnya.

Sosialisasi hidup sehat juga terus dilakukan. Terbaru, gubernur beserta jajaran Polda Jabar dan Kodam III Siliwangi mengampanyekan penggunaan masker dan membagikan masker kepada warga.

"Dari tiga protokol kesehatan yaitu, jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan, menurut ilmuwan dari Jepang, penggunaan masker yang paling efektif mencegah penularan COVID-19," katanya.


Bantuan dari masyarakat pun masih terus masuk. Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar di Gedung Pakuan, Kota Bandung, pada Selasa (2/6/20), menerima bantuan masker dan Alat Pelindung Diri (APD) dari sejumlah donatur, yakni PT Siantar Top, Tbk dan PT United Tractor Pandu Engineering berupa ribuan APD dan uang. Kemudian, Telkom University Cisco mendonasikan perangkat teknologi informasi.



Sumber: Jabarprov.go.id