Ini Klarifikasi Camat Sukatani Soal Data Penerima Bansos di Desa Cibodas Yang Viral di Medsos

Camat Sukatani Drs. Asep Gumilar M.Si
Purwakarta - Bantuan Sosial (Bansos) Provinsi Jawa Barat di Desa Cibodas Kecamatan Sukatani, yang salah satunya diberikan kepada seorang warga masyarakat yang dianggap tidak tepat sasaran dan menjadi viral di media social. Pada hari selasa tanggal 28 April 2020 sesuai jadwal yang kami terima, melalui Kantor Pos Kecamatan Sukatani.

Diketahui pada saat pemberian bantuan oleh petugas kantor Pos tersebut, didampingi oleh Babimkamtibmas, Babinsa dan Kasi Kesos Kecamatan Sukatani pada jam 11.00 WIB.

Drs. Asep Gumilar M.Si menuturkan saya selaku Camat bersama Kapolsek datang langsung ke kantor Pos Sukatani yang sebelum bantuan itu datang, dengan tujuannya untuk meminta penjelasan tentang data yang digunakan serta teknis pemberian bantuan.

"Ini kami tanyakan sebagai bentuk tanggungjawab agar tidak terjadi duplikasi data atau tidak tepat sasaran," ucap Camat.

Dengan adanya pemberitaan dan viral di media social, perlu saya (Camat) sampaikan klarifikasi atas anggapan bahwa si penerima tidak layak untuk mendapatkan bantuan, sebagai berikut :

Identitas lengkap :
Nama : Geugeu Fatimah
Tempat/Tgl Lahir : Purwakarta, 19 September 1971
Status : Janda Mati (Cerai mati)
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kp. Cibodas Rt 06 RW 02 Desa Cibodas

Kecamatan Sukatani

Bahwa keadaan sosial ekonomi saudari Geugeu Fatimah berstatus janda yang ditinggalkan oleh suaminya (Sdr. Ba’a) yang meninggal sekitar 9 tahun yang lalu dan dikaruniai 5 orang anak. Yang paling besar sudah berumah tangga dan sudah pisah rumah, sedangkan yang empat anak lagi masih serumah, si bungsu masih duduk di kelas 4 SD dan salah seorang dari 4 anak yang serumah tersebut cacat mental.

"Jadi Saudara Geugeu Fatimah menanggung 4 orang anak yatim (yang satu sudah keluar sekolah dan masih nganggur, 1 orang masih SMP, satu cacat mental dan yang bungsu SD kelas 4)," jelas Camat.

Tambah Camat, untuk menghidupi keluarganya sehari-hari, karena tidak punya pekerjaan tetap/tidak bekerja, saudari Geugeu Fatimah hanya mengandalkan harta peningglan suaminya yang dulu sebagai pelangsir pasir di Desa Cibodas.

"Untuk biaya anak–anak sekolah atau keperluan sehari-hari lainnya dibantu oleh saudara-saudaranya," kata Camat.

Perihal rumah yang ditempati tambah Camat, itu adalah warisan dari orangtua suami (mertua) dan kalau dilihat dari depan memang nampak masih bagus, namun jika dilihat atau masuk ke rumah bagian belakang, kondisinya sangat tidak layak dan langsung berbatasan dengan makam keluarga.

"Untuk menguatkan klarifikasi ini, 
pada kunjungan kedua staf kami datang lagi menemui Geugeu Fatimah (penerima bansos) yang disaksikan/didampingi oleh ketua RT setempat," kata Camat, dalam surat klarifikasi tertulisnya, Selasa (28/04/2020)

Geugeu Fatimah (penerima bansos) menuturkan dengan adanya bantuan yang diterimanya, saya sangat berterima kasih dan bersyukur masih ada yang memberikan perhatian

"Dari pada jadi madhorot mending diuihkeun deui," ungkap Geugeu dengan khas bahasa sundanya.



Reporter: Anto (KIM Kecamatan Sukatani)