Lentera Desa, Inovasi Desa di Wanayasa, Murah dan Sangat Bermanfaat Bagi Warga

Lampu bertenaga surya, yang dinamakan Lentera Desa inovasi penerangan jalan Desa Babakan
Wanayasa - Desa Babakan, Kecamatan Wanayasa, memiliki inovasi penerangan jalan Desa, menggunakan lampu bertenaga surya, yang dinamakan Lentera Desa.

Karena dinilai inovatif, Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kecamatan Wanayasa meng-capture teknologi tersebut untuk ditawarkan dalam Bursa Inovasi Desa (BID).

Uci Sanusi, mantan Kepala Desa yang kini menjadi Inovator Lentera Desa, saat di temui KIM Kab. Purwakarta pada hari senin (30/9/19) menyatakan bahwa di Desanya matahari bersinar setiap hari.

Oleh karena itu, potensi tenaga surya melimpah yang saat ini, tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal.

"Matahari bersinar setiap hari. Tenaga surya melimpah, ini yang dimanfaatkan", terang Uci.

Lebih lanjut, Uci Sanusi menjelaskan tentang perbedaan lampu tenaga surya inovasinya dibandingkan dengan lampu lainnya yang sejenis.

Faktor utamanya adalah efisiensi pembuatan, sehingga dimungkinkan biaya ditekan dengan sangat rendah.

"Efesiensi. Ini didesain untuk di Desa, mungkin tidak seterang di kota (mungkin). Harga Lentera Desa jelas lebih murah", lanjut Uci.

Sesuai dengan Program Inovasi Desa (PID) yang digencarkan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendesa PDTT) membentuk Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) di setiap Kecamatan di seluruh Indonesia.

Fungsi utamanya adalah untuk menggali Inovasi-inovasi yang ada di setiap desa. Jika telah ditemukan dan diverifikasi, selanjutnya inovasi tersebut segera di-capture.
 

Uci Sanusi, mantan Kepala Desa Babakan bersama Ketua KIM Wanaysa Asep
Tujuan capturing ini adalah agar inovasi-inovasi tersebut terinventarisir. Kemudian saat ada gelaran Bursa Inovasi Desa (BID), hasil capturing tersebut bisa tawarkan kepada desa lain yang membutuhkan.

Bagi desa yang membutuhkan inovasi bisa mereflikasi inovasi yang sudah ada, atau dengan kata lain 'membeli' inovasi dari desa lain untuk diterapkan di desa sendiri.


Pembelian inovasi berupa paket, bisa didanai dari Dana Desa (DD). Paket inovasi tersebut di dalamnya telah termasuk biaya pelatihan dan modul, sehingga desa yang mereflikasi mampu menyerap inovasi dengan sempurna.


(AEP/DK)
KIM Kab. Purwakarta