BLK Lembang Siap Luncurkan Pemuda Smart Farming Kelurahan Nagrikaler

Serah terima sertifkat perwakilan kelompok dari BLK Lembang
Purwakarta - Siswa BLK Lembang program Bording pembuatan Mesin Tetas telah sampai pada akhir pelatihan terhitung dari tanggal 14 Agustus sampai 19 September dengan hasil yang membanggakan melalui keprofesionalan pihak BLK Lembang.

Selama 25 hari siswa pelatihan dari Kelurahan Nagrikaler itu diberikan materi Soft Skill, Metode Analisa Usaha, dan pelatihan membuat Mesin Tetas Otomatis.

Kepala Seksi Penyelenggaraan & Pemberdayaan Mesin Tetas BLK Lembang Iwan Riswandi, ST, M.T mengatakan program baru Bording mesin tetas ini diperuntukan untuk peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan.


"Semoga siswa peserta Bording BLK Lembang pulang ke rumah masing - masing bisa mengembangkan ilmu yang didapat disini,"Kata Dia saat penutupan peserta Bording. Bandung, Rabu,(18/9/19).

Menurut Instruktur pembuat mesin tetas, Iwan Kurniawan, ST.MT karakteristik mesin tetas telur otomatis ini menjawab kebutuhan pasar.
 
Iwan Kurniawan, ST.MT instruktur mesin tetas BLK Lembang (kiri)

 "Indikator mesin tetas telur ayam itu sebenarnya hanya pengaturan suhu yang stagnan dan pengaturan waktu pergerakan posisi telur," Katanya.

Material yang digunakan dari bahan akustik untuk bodinya dan yang menjadikan canggih mesin ini adalah instrumen listrik nya.

"Untuk bodi mesin memakai bahan kaso dan reng, untuk ruangnya mengunakan ram kawat ukuran 1cm. Serta Instrumen listriknya menggunakan termostat, Elemen Pemanas, Kipas CPU, Motor penggerak Egg Tray, Dan Counter Timer Egg Tray," Kata Dia.

Selain itu Iwan juga menjadi Instruktur Soft Skill tentang Cost Of Gross dan Mental Of Enteurpreneurship.

"Siswa juga saya ajarkan materi soft skill mental usaha, dengan harapan selain siswa bisa membuat mesin tetas, siswa juga bisa memiliki kemampuan pengelolaan usaha dan jiwa pengusaha," Ulasnya.

Antusias timbul dari siswa asal kelurahan Nagrikaler bahkan siswa juga belajar membentuk sebuah formatur organisasi saat masa pelatihan yang menjadikan Ponco Nugroho Sebagai Ketua Kelompok. Sehingga Iwan juga berharap apa yang didapat dari BLK Lembang bisa diterapkan di tempat asalnya.

"Saya hanya berharap 2 poin untuk siswa, rubahlah cara pandang & cara berpikir, sebagai modal untuk menghadapi tantangan menuju kesuksesan, siapkan diri untuk menempuh badai yang akan datang," Katanya.

Sementara di lain tempat Lurah Nagrikaler, Dede Iskandar, SE mengapresiasi kepulangan siswa, dia berharap siswa bisa kompak mandiri usah & mengelola kelompok seperti pada saat pelatiahan.
 
Arahan dari instruktur sebelum kepulangan
"Sepulangnya dari BLK upayakan teman - teman perindividu bisa membuat usaha dari mesin tetas dengan mandiri, atau mengikuti pola keorganisasian seperti di BLK yang di ketuai oleh Ponco agar bisa bahu membahu untuk mengelola usaha dalam kelompok,"Pungkasnya. 



(Wief)
KIM Kota Purwakarta