20 hal unik tentang lapangan sepakbola Cisayong, milik Desa namun bercitarasa Internasional

Adalah lapangan sepakbola Sakti Lodaya milik Desa Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, yang awalnya arena tarkam mendadak viral dan dikunjungi para pejabat tinggi. Konon lapangan sepakbola milik desa yang dikelola oleh Bumdes ini memiliki standar internasional.

Berikut adalah 20 'temuan' unik dari Lapangan Sepakbola Sakti Lodaya, oleh PLD Purwakarta dalam kunjungan kerja swadayanya ke Desa Cisayong pada tanggal 11 Juni 2019:
  1. Rumput diimpor dari Eropa
  2. Ukuran luasnya disesuaikan dengan standar FIFA
  3. Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) secara signifikan
  4. Mendorong pemerintah kabupaten untuk segera memperbaiki jalan raya sekitar lapangan sepakbola. Konon dikarenakan Pemda malu dengan banyaknya pengunjung, sedangkan jalan rayanya dalam kondisi rusak berat.
  5. Beberapa pedagang minta pemerintah desa agar pengunjung Sakti Lodaya berjalan kaki dari lokasi parkir bis. Tidak lain dimaksudkan agar pengunjung tertarik untuk belanja di sepanjang perjalanan.
  6. Yudi Cahyudin, menjadi Kepala Desa Cisayong saat berumur 29 tahun.
  7. Budiman Sudjatmiko, 'Sang Perawi Undang-undang nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa' diboyong ke Desa Cisayong untuk membedah Undang-undang tersebut.
  8. Lapangan Sepakbola dibangun oleh Pemerintah Desa Cisayong karena merupakan salah satu dari 4 program prioritas dari Kementerian Desa PDTT, berkaitan dengan penggunaan Dana Desa. Yaitu Sorga Desa (Sarana Olahraga Desa), Embung Desa (waduk/penampungan air untuk keperluan pertanian, wisata dan lainnya), Prudes dan Prukades (Produk Unggulan Desa / Produk Unggulan Kawasan Pedesaan), dan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa).
  9. Dikunjungi para tokoh dan pejabat tinggi, seperti Muhaimin Iskandar (Ketua Umum Partai PKB), Imam Nahrawi (Menpora) dan H. Syaiful Huda (Stafsus Kemendesa PDTT).
  10. Lapangan Sepakbola milik desa tetapi memiliki citarasa Dunia.
  11. Dikelola oleh BUMDes
  12. Diminati klub-klub sepakbola nasional untuk dijadikan lokasi latihan
  13. Inovatif, sehingga banyak dikunjungi wisatawan
  14. Penggunaan Dana Desa paling fenomenal di Jawa Barat
  15. Baru di lapang ini, ibu-ibu berbondong-bondong datang, bukan untuk bermain sepakbola tentunya. Tapi untuk selfie-selfie.
  16. Meskipun dibilang "Rumputnya lagi jelek" oleh pengelola. Tapi pengunjung bersikukuh untuk merasakan betapa rata dan empuknya rumput Sakti Lodaya. Kemudian lari-lari, selfi-selfi dan guling-guling diatas rumput.
  17. Sempat ditentang sebagian warga, kini didukung karena dianggap berhasil menjadi maskot Desa serta meningkatkan perekonomian dan memacu berbagai macam peluang usaha di Desa.
  18. Warga setempat banyak yang merasa bangga.
  19. Kualitas lapang konon mengalahkan lapang sepakbola milik Kabupaten, bahkan ada yang bilang rumputnya lebih bagus dari stadion yang biasa digunakan Persib.
  20. Masih perlu tambahan fasilitas, berupa Jogging Track, Homestay dan ketersediaan rumah makan (kuliner). Untuk kebutuhan ini, Kementerian Desa dan warga desa dikabarkan akan membantu.

*Ditulis oleh PLD Purwakarta (Asep Eka Permana, Andi Ganjar, Rendra Bagus Cahyono, Enjang Sugianto, Mamay Nurhelawati dan Dedih Suhardian) yang melakukan Kunjungan Kerja Swadaya ke Desa Cisayong. Berkunjung ke Lapang Sakti Lodaya, berdialog selama lebih dari 5 Jam bersama Yudi Cahyudin, mantan Kepala Desa Cisayong (masa jabatan selesai tanggal 22 Mei 2019), bertemu dengan beberapa warga serta pedagang di sekitar lokasi lapangan sepakbola Sakti Lodaya, terakhir bertemu dengan salah satu anggota BPD dan para perangkat Desa Cisayong yang masih aktif.