Begini Cara Cek Informasi yang Benar di Internet Biar Gak Kejebak Hoaks

Ilustrasi-Hoaks

Purwakarta
- Masih banyaknya informasi bohong atau hoaks berseliweran di internet membuat kita harus jeli memilah informasi tersebut, salah satunya di media sosial.

Untuk itu media sosial semestinya dimanfaatkan untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan menyebarkan konten-konten positif. 

Namun sayangnya, beberapa pihak memanfaatkannya untuk menyebarkan informasi yang mengandung konten bohong/hoaks. Jika hal tersebut dibiarkan, dikhawatirkan akan membahayakan generasi muda.

Untuk itu, di saat kalian mencari informasi di Internet, apakah kalian langsung menangkap mentah-mentah informasi di satu sumber saja atau mencari berbagai sumber dulu untuk menyakinkan kalau informasi itu benar atau tidak?

Jika kalian yang pertama, mungkin kalian harus membiasakan diri untuk memeriksa kembali apakah informasi tersebut merupakan hoaks atau bukan. 

Hal itu karena, seperti yang kita tahu, saat ini hoaks menjadi ‘musuh’ warganet saat mencari informasi di Internet.

Jebakan hoaks ini bisa dialami siapapun, tak sedikit yang mempercayai berita palsu tanpa memandang usia atau status sosial.

Nah, perusahaan global cybersecurity Kaspersky memberikan tips dan langkah-langkah biar kalian gak kegocek hoaks. Dengan cara ini kalian bisa memeriksa keaslian dan kebenaran informasi yang didapat dari internet.

1. Temukan dulu sumber informasinya

Hal paling awal yang bisa kalian lakukan adalah memeriksa dari mana informasi itu berasal, mulai dari media, blogger, saluran messenger, dan komunitas di jejaring sosial. 

Meski memiliki reputasi, tak ada jaminan mereka mempublikasikan informasi yang masih diperdebatkan.

Jadi, tahap ini perlu banget dilakukan untuk menyaring sumber yang tak bisa dipercaya.

2. Cari tautan ke sumber utama informasi

Informasi yang diklaim ‘terpercaya’ biasanya menyertakan tautan sebagai pendukung kebenaran informasi, bisa jadi berupa link atau studi ilmiah, publikasi resmi, buku ataupun lainnya.

Teks berisi informasi terpercaya biasanya akan secara jelas memasukkan tautan atau sumber yang jadi acuan mereka.

3. Cek lagi faktanya

Setiap teks, video, atau materi audio memiliki fakta tertentu yang dapat diverifikasi oleh sumber lain misalnya nama, tanggal, lokasi geografis, beberapa fakta ilmiah, dan sebagainya.

Nah, kalian bisa mengecek kebenarannya dengan pencarian Internet secara cepat. Jika kalian menemukan lebih dari dua atau tiga ketidakakuratan, maka sumber tersebut tak bisa dipercaya lagi.

4. Cari tahu agenda sumber

Pola atau gaya informasi juga penting, lho. Bahkan jika penulis tak menyebar kebohongan secara langsung, mereka bisa menekankan informasi dengan cermat untuk mempengaruhi pendapat pembacanya. 

Jadi, penting banget nih guys untuk mengetahui apakah penulis ini bias atau tidak. Kalian juga perlu mempertimbangkan agenda sumber untuk menimbang informasi yang diterima secara lebih objektif.

5. Perhatikan detailnya

Kalian bisa mengecek kebenaran gambar lewat pencarian gambar Google atau TinEye. Untuk tulisan berupa kutipan, kalian bisa mencarinya secara cepat untuk membantu melihat gambaran lengkap dari apa yang sebenarnya dikatakan seseorang, termasuk orang yang ucapannya dikutip.

6. Cari keberagaman kasus

Kalian bisa mencari semua sumber yang ada mengenai satu pertanyaan seperti ‘apakah vaksin membuat manusia kehilangan kehamilan?’ lalu cari semua sumber yang ada mengenai pertanyaan ini.

Sebaiknya, kalian fokus ke hal-hal seperti nama, usia atau saksi mata, serta tempat dan tanggal acara. 

Jika detail kunci seperti itu dalam cerita mengalami kecocokan secara berulang, kemungkinan itu adalah kasus tunggal, dan bukan fenomena massal yang mereka coba yakinkan.

7. Pakai sumber yang handal untuk verifikasi informasi

Kalian bisa menggunakan layanan pemeriksa fakta seperti ‘Snopes’ untuk berita berbahasa Inggris. 

Namun, layanan tersebut juga tak menjamin selalu benar dan sering melakukan kesalahan. Maka dari itu, kalian bisa melakukan langkah-langkah sebelumnya terlebih dahulu. (Red)

Editor: Abdar