Raker Fokus JP: Pemerintah, Partai Politik dan Media


Purwakarta
- Forum Komunikas Jurnalis Purwakarta (Fokus JP) menggelar diskusi bertajuk 'Pemerintah, Media dan Politik Purwakarta' di Hidden Valley Hills (01/11).

Kordinator Fokus JP, Wahyudin yang akrab disapa Aweng menjelaskan, rapat kerja Fokus JP tersebut untuk mewujudkan iklim komunikasi publik yang memadai.

"Pemerintah, Partai Politik dan Media menjadi faktor penentu untuk merumuskan arah pembangunan," terang Aweng.

Ia juga mengatakan, kolaborasi tersebut mesti terus dilakukan guna evaluasi serta rekomendasi untuk perbaikan pembangunan di Kabupaten Purwakarta. 

"Sejak 2013 Fokus JP menghasilkan rekomendasi untuk pemerintah terkait evaluasi dan lain-lain. Diharapkan media yang tergabung dalam Fokus JP mampu menjadi garda terdepan untuk melawan hoaks," bebernya.

Sementara, Bupati Purwakarta yang diwakili oleh PLT Asda I, Hariman Budi Anggoro, mengatakan esensi rakerda sejatinya untuk memperkuat motivasi, wahana strategis serta untuk evaluasi program.

" Yang terpenting Harus mengakomidir aspirasi dari bawah. Dapat mengakomodasi pandangan dari berbagai elemen sehingga menjadi kontrol sosial yang perannya tidak bisa dilepaskan dari jurnalis serta kaitannya dengan Pemkab Purwakarta," jelasnya.

Ia juga menyebut, Pemkab Purwakarta mendorong program yang akan disahkan untuk kesejahteraan masyarakat. 

"Diharapkan hal tersebut dapat mewujudkan Kabupaten Purwakarta lebih istimewa," jelasnya.

Sementara, tanggapan Parpol dalam sesi diskusi menghadirkan H Sona Maulida yang merupakan Ketua DPC Kabupaten Purwakarta, menurut pengamatannya telah terjadi pergeseran dari sisi jurnalisme setelah adanya metode jurnalisme.

"Jurnalisme masyarakat menjadi pola baru media. tidak terikat dengan kerangka jurnalisme. Dalam kaitannya dengan politik, media mesti menjadi penyeimbang dalam pilar demokrasi," paparnya.

Ia juga menyebut, hubungan antara media dan partai politik merupakan hubungan yang visioner dan mesti ada kesinambungan visi. 

"Jurnalisme menjadi jembatan masyarakat untuk mengakses informasi. Pola intensitas tersebut mesti terus diupayakan untuk mewujudkan pembangunan manusia atau infrstruktur yang lebih baik," pungkasnya. (Red)