Baznas Purwakarta Berhasil Pulangkan Delapan Warga yang Terlantar di NTT


Purwakarta
- Baznas berhasil pulangkan mereka hasil koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) dan Dinas Sosial (Dinsos) atas perintah Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika.

"Delapan warga Purwakarta itu terlantar di sana (NTT) hampir satu bulan, hari ini kita pulangkan berkoordinasi dengan pemerintah setempat," ujar Ketua Baznas Purwakarta, Saparudin, Senin 8 November 2021 malam.

Dia menjelaskan, mereka terlantar di NTT sebelumnya dijanjikan akan bekerja, namun sudah hampir satu bulan belum juga ada.

Pihak Pemkab Purwakarta mengetahui mereka terlantar setelah ramainya unggahan di media sosial Facebook. "Totalnya ada 16 orang, 8 asal Purwakarta dan sisanya warga Karawang yang sekarang ini kepulangannya masih diurus Pemkab Karawang," kata Saparudin.

Baznas memberikan fasilitas kepulangan mereka yang telantar dengan biaya swab dan tiket pesawat. Kemudian dijemput di Bandara Soekarno-Hatta. "Kita transfer tiket dan biaya swab ke sana karena mereka ditampung paguyuban warga Jawa Barat di sana," ujar Saparudin.

Sementara itu, salah seorang warga asal Purwakarta, Emad acah (50) mengaku sebelumnya mendapat tawaran pekerjaan dari seseorang kemudian mengajak teman lainnya yang minat bekerja di Kota Kupang.

"Yang nawarin tidak ikut, hanya kirim tenaga kerja saja, di sana buat pondasi pemancar signal," ujar dia.

Dia mengatakan, selama berada di Kota Kupang belum pernah bekerja sama sekali sehingga tidak memiliki mendapatkan.

Dirinya bersama teman-temannya merasa kebingungan dan memutuskan untuk kembali pulang meminta bantuan semua pihak dengan mengunggah foto melalui media sosial Facebook.

"Alhamdulilah sekarang bisa pulang. Di sana sekitar 20 hari, kami tinggal di penampungan, makan juga disediakan dikasih kompornya juga," ucap Emad acah.

Emad acah bersama teman-temannya mengaku tidak menyalahkan siapapun dalam persoalan ini. Ini adalah murni kesalahan dirinya karena kurang teliti dalam memilih pekerjaan.

"Tidak menyalahkan dan menuduh siapapun. Ini menjadi pelajaran bagi kami untuk lebih hati-hati dalam menerima pekerjaan, meski dalam kondisi lagi menganggur," ujar Emad acah.

Media KIM Kabupaten Purwakarta
Kontributor: Roni