Purwanto Sebut Para Guru Punya Andil Besar Dalam Menyelamatkan Bangsa


KIMPurwakarta.web.id
- Ketua PGRI Kabupaten Purwakarta H. Purwanto berkesempatan hadir dalam pelantikan Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Kecamatan Pondok salam periode Tahun 2021-2026, Kamis (27/05), di Aula SDN 1 Salamjaya Kecamatan Pondoksalam.

Diketahui, dari proses pemilihan terbuka, terpilih Ketua PGRI Kecamatan Pondoksalam baru, Asep Sudarmas. Surat Keputusan nomor 009/kep/PwkXXII/2021 Tentang susunan dan personalia pengurus PGRI Cabang Kecamatan Pondoksalam mas abakti XXII Tahun 2021 - 2026 dibacakan oleh Sekretaris PGRI Kabupaten Purwakarta, Rusyana.

Ditemui di sela kegiatan, Ketua PGRI Cabang Kecamatan Pondoksalam terpilih, Asep Sudarmas menyatakan tekadnya untuk terus meningkatkan performa organisasi, lebih khusus di lingkup kecamatan Pondoksalam.

"Banyak hal yang masih perlu dibenahi agar performa organisasi tetap terjaga baik selalu," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta yang sekaligus Ketua PGRI Kabupaten Purwakarta, H. Purwanto menyampaikan arahan langsung kepada para anggota dan pengurus PGRI Kec. Pondoksalam.

Ada beberapa pokok pikiran yang ia ulas. Diantaranya adalah makna organisasi PGRI dalam konteks pendidikan Indonesia. Menurutnya, selain berfungsi khusus sebagai wadah perjuangan para guru, PGRI juga punya peran besar dalam mensukseskan visi "mencerdaskan kehidupan bangsa".

"Sesuai dengan mars PGRI dan Hymne PGRI yang sering dinyanyikan, maka semua anggota PGRI harus menjadi pembelajar cukup kapasitasnya agar bisa menjadi penerang bagi lingkungannya jadi penyuluh bangsa dan membimbing ke muka atau ke masa depan. Dengan belajar dan cukup kapasitasnya maka setiap anggota PGRI akan menyala bagai pelita bisa berbunyi nyaring dan menimbulkan resonansi untuk perubahan di masayarakat. Dengan cara itu, maka visi "mencerdaskan kehidupan bangsa" bisa ter-realisasi lebih cepat," urainya.

SELAMATKAN BANGSA INDONESIA

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa para guru punya andil besar dalam menyelamatkan bangsa.

"Yang bisa menyelamatkan bangsa ini adalah sekolah dan guru-guru didalamnya. Jika para guru tidak membuka pikiran, maka ini negara tidak akan maju sama sekali. Untuk itu, penting bagi para guru untuk terus membuka pikiran dengan cara giat membaca," katanya.

Sebagai contoh kasus, ia menyampaikan bahwa tantangan ke depan yang dihadapi seluruh negara di dunia adalah krisis pangan akibat perubahan pola hidup. Sebagai antisipasi terhadap hal tersebut, maka di-inisiasi lah program "Tatanen di Bale Atikan".

"Tantangan ke depan yang di harapakan masyarakat dunia adalah pangan. Oleh karena, saya memprakarsai bahwa sekolah-sekolah harus mengajarkan anak-anak mencintai cara bertani, mencintai cara menyelamatkan lingkungan, bagaimana hari ini anak-anak diajarkan kemandirian, tanggungjawab memecahkan masalah. Maka dalam program tatanen di bale atikan diajarkan bagaimana cara mengelola sampah, mengelola sampah menjadi manfaat, bagaimana cara mengolah tanah, satu jengkal tanah,m dua jengkal tanah, itulah salahsatu cara memecahkan masalah, agar ke depan anak-anak kita bisa memecahkan masalahnya sendiri, tidak menjadi anak yang manja," katanya.

Para siswa, sambungnya, harus dipersiapkan sedini mungkin agar sigap dan tangkas menghadapi perubahan di masa depan.

"Kita siapkan anak-anak kita menjadi agen-agen masa depan yang peduli terhadap lingkungan, sehingga tugas sekolah yang penting adalah mendidik kemandirian, mendidik inovasi, membuat anak-anak bisa memecahkan masalah, mempunyai tanggungjawab. Jangan sia-siakan kesempatan kita untuk berbuat baik, jangan sia-siakan profesi kita sebagai guru dan jangan sia-siakan kita sebagai anggota PGRI, Terus berkarya untuk Dunia Pendidikan," begitu paparnya.(Red)