Kadisdik Purwanto Tegaskan Tatanen Di Bale Atikan Bukan Program Menghijaukan Sekolah

KIMPurwakarta.web.id
- Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta, H. Purwanto meninjau SMPN 2 Wanayasa sekaligus terlibat olahraga pagi bersama warga sekolah dan perwakilan Kepala Sekolah SD/SMP Kecamatan Wanayasa, Kiarapedes dan Pondoksalam, Jum’at (26/02).

Dia menuturkan, tinjauan langsung ke SMPN 2 Wanayasa dalam rangka mempererat tali silaturahmi dengan seluruh warga sekolah, mulai dari penjaga sekolah, Staf TU, Guru dan kepala sekolah.

“Selain itu ini tinjauan ini adalah upaya untuk menggerakan kesadaran ekologi, melaksanakan implementasi program Tatanen di Bale Atikan,” katanya.

Kadisdik Purwanto merekomendasikan pihak SMPN 2 Pasawahan untuk berbagi informasi dan bertukar ilmu tentang program Tatanen di Bale Atikan (TDBA) dengan SMPN 2 Pasawahan.

“SMPN 2 Pasawahan adalah sekolah Pilot Project Sekolah Ekologi. Bapak/Ibu bisa sharing dan bertukar ilmu seputar program TDBA disana. Saya contohkan, lahan marjinal yang ada di lingkungan SMPN 2 Wanayasa ini harus dirubah dimanfaatkan sebaik mungkin untuk dijadikan lahan produktif, tanam – tanaman yang memberikan manfaat banyak bagi kehidupan, tanam sayuran pasti akan tumbuh dengan baik, karena Wanayasa memiliki iklim tropis yang baik untuk pertanian,” ujarnya.

TATANEN DI BALE ATIKAN BUKAN PROGRAM MENGHIJAUKAN SEKOLAH

Kadisdik purwanto kembali menegaskan kepada warga sekolah dan seluruh kepala sekolah yang hadir bahwa program TDBA bukan gerakan bertani di sekolah. Bukan pula gerakan penghijauan sekolah.

“Lebih dari itu, kita melakukan gerakan mendidik anak-anak untuk menyadari lingkungan, Kesadaran Lingkungan. Kemudian, kita juga belajar menangkap masalah, kemudian mencari teori dan menyelesaikannya dengan solusi, belajar dari pengalaman praktik yang kemudian menjadi pembelajar,” ungkapnya.

TDBA, sambungnya lagi, merupakan gerakan pendidikan yang bertujuan menyadarkan dan mengembangkan potensi diri peserta didik yang memiliki kesadaran diri dan lingkungan. Membangun generasi yang memahami masalah lingkungan di sekitarnya serta mencari solusi pemecahannya.

“Semua warga sekolah harus faham mulai dari penjaga sekolah hingga kepala sekolahnya, kemudian nanti mampu sosialisasikan kepada orang tua. Gerakan ini harus menjadi kesadaran kolektif semua orang yang ada di sekolah. Menciptakan lingkungan sekolah yang harmoni dengan dirinya, harmoni dengan seksamanya dan harmoni dengan alamnya, sehingga tercipta harmoni seisi bumi,” ulasnya.

Diketahui, pada kesempatan ini, Kadisdik Purwanto sekalian memberikan layanan kepada para penjaga sekolah terkait data pegawai dan penjelasan upah.

Tak luput, ia pun berpesan kepada para penjaga sekolah agar mampu menjaga integritas dan memiliki keterampilan.

“Contohnya, penjaga sekolah harus bisa memanjat atap genteng, jangan sampai ada genteng bocor di lingkungan sekolahnya. Pastikan semua bangunan sekolah bersih, terkontrol dan dijaga dengan baik,” begitu pesannya.

Rilis: Disdik Purwakarta