Di salah satu daerah di sekitar Purwakarta, disini masih dapat kita jumpai rumah tua ini. Sang pemilik memindahkan rumah dari pemilik asalnya ke lahan miliknya dengan cara membongkar beberapa bagian dari rumah yang umurnya sudah tua itu. Lalu memanfaatkan bagian-bagian yang masih bisa di pakai lalu di bentuk persis bentuk keasliannya.
Ketika Reporter Media KIM Kabupaten Purwakarta menyambangi pemiliknya, dia sang pemilik menyebutkan bahan baku untuk rumah di dapatkan dengan cara membeli bahan bangunan dari warga sekitar yang ingin merehab bangunan itu.
"Bangunan ini di dapatkan dari sekitar Dangdeur, bentuknya masih seperti rumah panggung pada jaman dahulu," ujar Ipda Abah Budiman, pemilik rumah yang kini masih aktif sebagai anggota POLRI di Polsek Bungursari, Polres Purwakarta, Polda Jabar, ketika ditemui oleh Reporter Media KIM Kabupaten Purwakarta, Jum'at kemarin, (19/2/2021) di Desa Dangdeur RT 05/02, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta.
Menurut Abah, rumah ini berdiri di lahan milik Yayasan Pendidikan Islam dan Pondok Pesantren Madinah Darul Barokah Lodaya Purwakarta.
"Rumah ini saya jadikan sebagai tempat untuk beristirahat dan bersantai, selain itu juga tempat ini dijadikan lokasi untuk menuntut ilmu agama bagi 200 anak-anak santri-santriawati," sebut dirinya.
Abah berpesan kepada warga masyarakat, agar dapat melestarikan warisan budaya karuhun (nenek moyang) bangsa Indonesia dengan cara seperti halnya yang dilakukan oleh dirinya.
"Bangunan ini di dapatkan dari sekitar Dangdeur, bentuknya masih seperti rumah panggung pada jaman dahulu," ujar Ipda Abah Budiman, pemilik rumah yang kini masih aktif sebagai anggota POLRI di Polsek Bungursari, Polres Purwakarta, Polda Jabar, ketika ditemui oleh Reporter Media KIM Kabupaten Purwakarta, Jum'at kemarin, (19/2/2021) di Desa Dangdeur RT 05/02, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta.
Menurut Abah, rumah ini berdiri di lahan milik Yayasan Pendidikan Islam dan Pondok Pesantren Madinah Darul Barokah Lodaya Purwakarta.
"Rumah ini saya jadikan sebagai tempat untuk beristirahat dan bersantai, selain itu juga tempat ini dijadikan lokasi untuk menuntut ilmu agama bagi 200 anak-anak santri-santriawati," sebut dirinya.
Abah berpesan kepada warga masyarakat, agar dapat melestarikan warisan budaya karuhun (nenek moyang) bangsa Indonesia dengan cara seperti halnya yang dilakukan oleh dirinya.
Reporter: Yusup Bachtiar (Media KIM Kabupaten Purwakarta).