Cukai Rokok Naik Menjadi Peluang Bisnis Baru Bagi Pemilik Rokok Rumahan

Purwakarta
- Pasca dinaikkannya harga cukai rokok pada Senin (1/2/2021) kemarin justru menjadi peluang baru bagi para warga pengusaha rumahan.

Bisnis baru ini kini menjadi peluang bisnis bagi pengusaha rumahan atau home industri sejak diumumkannya kenaikan cukai rokok pada hari Senin (1/2/21) kemarin.

Harga cukai hasil tembakau (CHT), kini mencapai 12,5 persen, secara otomatis harga rokok yang beredar di pasaran pun jadi ikut naik.

Untuk rokok yang mengalami kenaikan cukup tinggi dibandingkan dengan lainnya adalah, 
  • Gudang Garam Filter dari Rp 19 ribu menjadi Rp 20 ribu dan Djarum Super dari Rp 18 ribu-Rp 19 ribu menjadi Rp 20 ribu/bungkus.
  • Marlboro Merah dari Rp 26.000-Rp 27.000 menjadi Rp 30.700 - Rp 32.500
  • Marlboro Filter Black dari Rp 25.000-Rp 26.000 menjadi Rp 31.500-Rp 33.000
  • Marlboro Menthol dari Rp 25.000-26.000 menjadi Rp 30.700-Rp 32.500
  • Sampoerna Mild dari Rp 23.000-24.0000 menjadi Rp 25.700-Rp 28.500
  • Djarum Super dari Rp19.000 menjadi Rp 19.200- Rp 26.000
  • U Mild dari Rp 20.000- Rp 21.000 menjadi Rp 23.000
  • LA Light dari Rp 21.000-Rp 22.000 menjadi Rp 24.300-Rp 26.000
  • Surya Pro dari Rp 20.000 menjadi Rp 21.100-Rp 23.500
  • Magnum dari Rp 18.000 menjadi Rp 18.200-Rp 21.000
  • Dunhill dari Rp 25.000 menjadi Rp 30.400- Rp 30.800
  • Dji Sam Soe dari Rp 17.000 menjadi Rp 18.500-Rp 20.000
  • Sampoerna Kretek dari Rp 11.500 menjadi Rp 13.200-Rp 14.600
Beberapa harga cukai rokok yang mengalami kenaikan itu diantaranya adalah, sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM).

Sementara itu untuk jenis sigaret kretek tangan (SKT) yang tidak ikut naik harganya atau tidak mengalami kenaikan, dikarenakan tarif cukainya juga tetap alias tidak naik.

Berdasarkan bahan paparan Kementerian Keuangan, dengan kenaikan tarif cukai itu, maka harga SKM naik dari Rp 455-740/batang menjadi Rp 525-865/batang, dan SPM dari Rp 470-790/batang menjadi Rp 555-935/batang.

Peluang bisnis bagi para pengrajin rokok rumahan, dengan kenaikan harga rokok di pasaran itu, menjadi peluang bagi para pengrajin rokok rumahan, kini untuk memuaskan akan keterbutuhan dan ketergantungan bagi pecandu rokok, mereka pasti akan beralih kepada rokok yang harganya murah.

Rokok-rokok murah pun kini bermunculan dan beredar di pasaran, warga tentunya lebih murah dibandingkan dengan rokok yang beredar di pasaran. Tentunya para penikmat akan mencari rokok yang harganya murah. 

Seperti salah satunya adalah rokok kretek Suryo Kencono produk dari kota Tulungagung, kemudian ada lagi jenis rokok lainnya seperti rokok kretek Wenak Tenan, Wulung sigaret kretek, dan lainnya kini akan menjadi peluang untuk di buru oleh perokok.

Menurut Ona salah seorang warga yang tinggal di Purwakarta Jawa Barat, kini dirinya menjual rokok kretek Suryo Kencono produk dari Tulungagung, menurutnya harga rokok ini dijualnya dengan harga dikisaran Rp. 11-12 ribuan perbungkus.

"Selama ini rokok kretek Suryo Kencono laku keras di pasaran, itu karena harganya yang murah," ujarnya kepada Reporter Media KIM Kabupaten Purwakarta, Selasa (2/2/2021).

Menurut dia, sejak menjadi stokis dirinya mengaku hanya memesan produk tersebut apabila kehabisan stok.

"Saya tinggal pesan melalui telepon, dan ini sudah ada distributornya," terang warga di Kampung Cinangka Desa Cinangka, Kecamatan Bungursari Kabupaten Purwakarta. 

Reporter: Yusup Bachtiar (Media KIM Kabupaten Purwakarta)