Purwanto Resmikan Tatanen Di Bale Atikan SMPN 3 Pasawahan

KIMPurwakarta.web.id
- Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, H. Purwanto meresmikan launching Tatanen di Bale Atikan UPTD SMPN 3 Pasawahan, Kamis (28/01) kemarin. Pada kesempatan itu, tampak hadir perwakilan Dinas Pertanian dan Lingkungan Hidup, Kepala Sekolah dan warga SMPN 3 Pasawahan.

Kepala Sekolah SMPN 3 Pasawahan, Yati Rosmiati, M.Pd. mengatakan, acara peresmian ini adalah bentuk keseriusan pihaknya terhadap kebijakan Dinas Pendidikan yang dalam hal ini adalah program “tatanen di Bale Atikan”.

“Alhamdulillah, di sekolah kami sudah berjalan, mulai dari pengolahan limbah sampah organik, maupun sampah non organik. Limbah-limbah tersebut diolah menjadi prodak ecobrick, dibuatkan sebuah kursi duduk. SMPN 3 Pasawahan memiliki tagline Rumah Hijau, untuk menyambut baik program Tatanen di bale atikan,” katanya.

Ditempat yang sama, Kadisdik Purwanto pada kesempatan sambutan mengucapkan terimakasih kepada pihak SMPN 3 Pasawahan yang sudah tanggap terhadap kebijakan “tatanen di bale atikan”.

“Tatanen di Bale Atikan maksudnya adalah bagaimana kita mendidik terhadap peserta didik untuk peduli terhadap lingkungan sekolah, dirumah kemudian memiliki kesadaran ekologi. Pembelajaran yang terintegrasi dengan dirinya, dengan lingkungannya, dengan tanaman, tanah, air, udara dan matahari, apa yang mereka lihat, apa yang mereka pegang kemudian mereka mampu menerjemahkannya hingga sampai memiliki produknya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa Gerakan Tatanen di Bale Atikan adalah gerakan Pendidikan, mulai dari mengolah tanah, menyemai , menanam, memupuk, merawat, hingga memanen.

“Anak-anak harus diajarkan praktik, mulai dari bagaimana cara mengolah sampah, bahwa dari sampah itu akan menjadi Pendidikan, anak-anak kita harus di didik adab dan prilakunya tidak boleh lagi ada sampah plastik berserakan, tidak boleh lagi membuang sampah sembarangan. Pendidikan seperti ini harus digerakan oleh kita, oleh kepala sekolah dan guru harus memiliki optimisme besar terhadap kemajuan pendidikan, merubah mainset cara berfikir masyarakat terhadap sampah. Hal itu semua akan terwujud jika Bpk/ibu guru nya mau belajar, memiliki kesadaran kolektif bersama, bergotong royong,” runutnya.

SISWA TERAMPIL BIKIN JAMU

Masih dalam rangkaian acara peresmian, Kadisdik Purwanto menyaksikan langsung keterampilan peserta didik yang sedang melakukan praktik cara membuat jamu siap minum yang terbuat dari tanaman rempah-rempahan. Dia pun tak luput berharap sekolah ini mampu menjadi pelopor gerakan Tatanen di Bale Atikan sekaligus memiliki prodak unggulan yang bermanfaat bagi kehidupan.

“Mesti diingat bahwa laboratorium itu bukan hanya didalam kelas/ruangan. Sejatinya laboratorium itu adalah alam semesta. Dan perlu jadi kesadaran bersama kita bahwa sekolah pada prinsipnya adalah rumah sehingga kita semua perlu menjaganya dengan baik. Pun sebaliknya, rumah adalah sekolah yang bagaimanapun adalah tempat pembelajaran untuk kita semua,” demikian pesannya.

Rilis: Disdik Purwakarta