Virus Corona Belum Usai, Begini Cara Menolak Undangan Pertemuan Sosial saat Pandemi

Hindari bersentuhan tangan (Foto: Klikdokter)
KIMPurwakarta.web.id
- Tidak bisa dipungkiri saat ini virus corona masih ada, untuk itu selalu terapkan prokol kesehatan dalam segi aktifitas anda, demi terjaga diri dan orang lain.

Saat berbagai pelonggaran sudah dilakukan, tidak seperti di awal pandemi ketika berbagai aktivitas dibatasi, kini ragam kegiatan sosial mulai diperbolehkan. Misalnya, pesta pernikahan, rapat komunitas, arisan, dan berbagai aktivitas lainnya.

Menolak beragam undangan atau ajakan kumpul kadang sungkan atau bikin tak enak hati. Boleh jadi Anda akan dianggap tidak menghormati dan khawatir berlebihan.

Namun, jangan terlalu khawatir. Psikolog memberikan tips cara menolak undangan ataupun ajakan berkumpul di masa pandemi virus corona saat ini. Berikut ulasan dari para ahli yang 
melansir Kimpurwakarta.web.id dari Klikdokter.

Pandemi Masih Ada, Aktivitas Sosial Tetap Harus Dibatasi

Sejatinya, meski pelonggaran ada di mana-mana, pandemi virus corona belum berakhir. Di lain sisi, seperti dituturkan psikolog Ikhsan Bella Persada, M. Psi., manusia sebagai makhluk sosial punya kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.

“Namun, aktivitas sosial seperti berkerumun di tempat umum memang harus dibatasi, karena banyak pertimbangan, seperti risiko terpapar COVID-19,” tutur Ikhsan.

Apalagi jika Anda mempertimbangkan sudah ada banyak klaster virus corona bermunculan terkait acara pertemuan sosial.

Sebut saja acara ulang tahun di Karawang yang menyebabkan 40 orang positif COVID-19; atau acara halalbihalal di Kelurahan Kebon Manggis, Jakarta Timur, yang menyebabkan 8 orang positif corona.

“Selain itu, ada juga orang-orang yang sebenarnya tidak ingin berkerumum tapi merasa terpaksa harus ikut bisa membuat mereka jadi cemas dan membuat tidak nyaman. Karena itu, penting untuk (berani) menolak ajakan bertemu dan melakukan aktivitas berkerumun,” kata Ikhsan.

Cara Menolak Ajakan Bertemu saat Pandemi

Jadi, agar undangan dan ajakan kumpul-kumpul bisa ditolak tanpa membuat pengundang sakit hati, ada beberapa tipsnya. Berikut saran psikolog Ikhsan Bella Persada:
Mengawali dulu dengan ucapan terima kasih bahwa sudah mengajak kita untuk terlibat dalam kegiatan. 

Lalu, kita sampaikan bahwa kita perlu mengecek ketersediaan waktu atau hari untuk perginya.

“Lalu, baru bilang ternyata di tanggal tersebut sudah ada acara. Jadi kalau kita bilang sudah punya agenda sendiri. Rasanya mereka tidak berharap lebih ke kita untuk ikut,” jelas Ikhsan.

ika cara di atas membuat kita jadi merasa bersalah karena ada unsur berbohongnya, maka dapat disampaikan lain kali kita akan ikut karena untuk saat ini kita sedang ingin memiliki waktu sendiri.

“Yang penting adalah belajar berani mengatakan tidak,” ujar Ikhsan.

Jika Anda menolak menghadiri acara ulang tahun, pernikahan, dan lainnya yang melibatkan tukar menukar hadiah, Anda sebaiknya tetap mengirimkan kado atau hadiah sebagai bentuk penghormatan.

Berikan jawaban yang jelas, sopan, dan tidak bertele-tele. Dalam kondisi ini, meskipun berbeda pandangan dan prinsip, Anda tetap harus menunjukkan rasa hormat kepada orang lain.

Selain itu, jangan ragu untuk menolak ajakan yang sekiranya membuat Anda tidak nyaman karena tidak sesuai dengan protokol kesehatan yang benar.

Sebab, perlu digarisbawahi, kendati pembatasan sosial telah dilonggarkan, bukan berarti pandemi telah selesai. Lebih baik utamakan keselamatan diri dan keluarga Anda.

Itulah beberapa cara menolak undangan dan ajakan bertemu selama masa pandemi virus corona.(*)