Unik dan Menarik! Mantan Pasien Positif COVID-19 Purwakarta Bentuk Komunitas, Begini Ceritanya

Komunitas mantan pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh.
Purwakarta
- Tidak biasa, namun bisa t
ergolong unik dan menarik. Sebuah komunitas di Kabupaten Purwakarta Jawa Barat ini beranggotakan pasien-pasien Coronavirus-Disease19 (COVID-19) yang baru saja sembuh dari penyakitnya.

Asal mula tercetusnya ide pembentukan komunitas ini, berawal dari pertemuan mereka sesama pasien positif COVID-19 dari berbagai tempat isolasi seperti di RS Abdul Radzak (MH Thamrin), RS Bayu Asih, Rumah Isolasi Maracang dan Hotel Aruni yang ada di Purwakarta. 

Namun ternyata dari pertemuan itulah rupanya mereka yang sudah akrab satu sama lain seolah-olah enggan berpisah dan muncul sebuah ide untuk membentuk sebuah wadah sesama pasien positif COVID-19 untuk tetap terjalin tali silaturahmi.

"Sekarang saja tercatat sudah ada sekitar 125 orang yang bergabung dengan perkumpulan ini," ujar Ade Supyani, Ketua dari Alumni pasien yang baru beberapa waktu lalu dinyatakan sembuh dari penyakitnya itu, ketika sedang menerima kunjungan dari beberapa orang perwakilan anggotanya, Minggu (15/11/2020), di Desa Bungursari, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta.

Ade menjelaskan dengan adanya komunitas ini, untuk seluruh anggota dan pengurusnya, warga masyarakat luas akan diberikan pemahaman tentang apa yang harus dilakukan apabila berhadapan dengan penderita dan keluarga penderita COVID-19.

"Justru yang kami alami ketika dinyatakan positif COVID-19, malah di kucilkan oleh warga setempat, aktivitas sosial yang biasanya dilakukan otomatis dihentikan," ucap Ade.

Ade membeberkan seperti yang dialami oleh Bujang Sahmudar (47) warga Kampung Sukarata, Kelurahan Cipaisan, Kecamatan Purwakarta kota ini. Misalnya, dia harus menutup warung tempat usahanya untuk menjalani tes SWAB dan sebagainya. 

"Otomatis dia dan keluarganya harus tetap memenuhi kebutuhan hidupnya. Bisa kita bayangkan betapa ketergantungan keluarganya terhadap usaha itu untuk menyambung hidup," ujarnya.

Lanjut Ade, selama menjalani karantina dalam waktu 14 hari saja mereka (pasien COVID-19) bisa terbelit dalam pikiran, selama itu pula mereka tak dapat berbuat apa-apa hanya bisa mengelus dada meratapi nasib keluarga dan si penderita COVID-19.

"Apakah ada yang memikirkan mereka sekeluarga, bagaimana caranya keluarga mereka dapat bertahan hidup, sementara itu keluarga mereka di kucilkan oleh warga sekitar, pantaskah hal ini dilakukan oleh masyarakat luas," tanya ketua Alumni pasien COVID-19 Purwakarta, kepada seluruh warga masyarakat luas.

Ade menambahkan, mari kita renungkan bersama-sama dengan kejadian seperti ini dan saya mengajak dan membukakan mata hati kita, cobalah bermain rasa. 

"Andai kata yang terjadi itu adalah anda dan keluarga anda, sedihkah atau senangkah apabila dikucilkan oleh orang banyak," ucapnya.

Dengann adanya COVID19 ini, Ade membeberkan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh kita apabila positif COVID-19. 

"Pertama-tama adalah jangan sampai stres, memakan makan yang bergizi tinggi, perbanyak konsumsi makanan bervitamin yang dapat menambah imunitas tubuh, jangan lupa lakukan kegiatan olahraga dan mesti happy, berkonsultasilah dengan dokter/perawat," pesan Ade, mantan pasien positif COVID-19 Purwakarta.


Reporter
: Yusup Bachtiar (Media KIM Kabupaten Purwakarta)