Keren! Meski Pandemi, MGMP PKn Tetap Bisa Digelar Kompetisi Sosio-Drama


KIMPurwakarta.web.id
- Di tengah situasi pandemi yang belum juga selesai, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKn Kabupaten Purwakarta tetap berdedikasi menggelar lomba Sosio-drama dan Orasi Kebangsaaan berhadiah Tropy Bupati Purwakarta untuk kalangan siswa SMP & se-derajat Se-Kabupaten Purwakarta. 

Diketahui, Pengumuman pemenang lomba dihelat hari ini (02/11) secara daring. Degiatan ini dilaksanakan mulai dari pendaftaran tanggal 1-20 Oktober 2020, pengunggahan video tanggal 21-25 Oktober 2020 dan penilaian oleh juri mulai tanggal 26-27 Oktober 2020 di SMPN 1. 

Tema lomba itu sendiri opsional, yaitu pilihan Pendidikan Anti Korupsi atau 4 Konsensus Berbangsa dan Bernegara. Dari 50 Sekolah yang mengikuti perlombaan, Juri menentukan 10 terbaik untuk masuk dalam babak Final, dimana pada Final kali ini hanya 6 Juara yang akan mendapatkan Tropy Juara.

Berikut adalah pemenang lomba Sosiodrama (SMART) MGMP PKn 2020 yaitu :

Juara ke 1 : SMP Negeri 5 Darangdan
Juara Ke 2 : SMPS Al Muhajirin Kampus Pusat
Juara Ke 3 : SMP Negari 1 Campaka
Juara Harapan 1 : MTs Negeri 1 Purwakarta
Juara Harapan 2 : SMP Negeri 1 Kiarapedes
Juara Harapan 3 : SMP Negeri 1 Wanayasa

Pemenang Lomba Orasi Kebangsaan (SMART) MGMP PKn 2020 Yaitu :

Juara ke 1 : SMP Negeri 7 Purwakarta
Juara Ke 2 : SMP Negeri 5 Darangdan
Juara Ke 3 : SMP Negari 1 Maniis
Juara Harapan 1 : SMP Negeri 3 Purwakarta
Juara Harapan 2 : SMPS Al Muhajirin Kampus Pusat
Juara Harapan 3 : SMP Negeri 1 Pasawahan
 

Semua pemenang diumumkan secara daring dalam acara penutupan kegiatan yang dihadiri oleh Bupati Purwakarta dan didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Senin (02/11).

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta menyampaikan terimakasih kepada Panitia MGMP PKn Purwakarta, Guru pembimbing dan Siswa Sekolah yang telah mengikuti kegiatan lomba ini. Dia mengaku sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena ditengah kondisi sulit seperti ini para guru masih tetap bisa melaksanakan kompetisi.

"Artinya para guru masih tetap membina anak-anak dan membina daya saing diantara kawan-kawannya, untuk mengasah keterampilan dan kemampuan. Hal ini tepat merefleksikan pikiran Ki Hajar Dewantara bahwa guru itu Ibarat Petani dimana petani harus mampu menyemai benih-benih yang mempunyai karakteristik berbeda-beda, sehingga benih-benih tersebut dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan karakternya masing-masing," ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Ambu Anne juga menyampaikan terimakasih atas terselenggaranya kegiatan ini dan semoga menjadi amal kebaikan bagi semuanya.

"Para guru dan Siswa masih harus bersabar karena kondisi hari ini belum memungkinkan kegiatan tatap muka dalam pembelajaran langsung di sekolah," demikian ungkapnya.(*)