Kisah Mbah Trisno Selama Menjadi Kuncen TPU Gg. Salam

Mbah Trisno (67) yang sudah 30 tahun lebih menjadi kuncen TPU Kebon Kolot (Foto: Wief)
Purwakarta - Tepatnya Di Gg. Salam RW 05 Kel. Nagrikaler ada Area Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang sudah ada pada tahun 1950 yang menjadi bagian dari kisah babakan "Kebon Kolot".

Usut punya usut TPU berasal dari tanah yang dihibahkan oleh pupuhu H. Eno pada masa Lurah Adung seluas 1,5 hektar.

Mbah Trisno pria baya berumur 67 tahun yang sudah 30 tahun lebih menjadi kuncen mengisahkan cerita tentang TPU itu.

"Dulu cerita yang saya tau dari beberapa kuncen sebelum saya, tanah pemakaman ini pemiliknya H. Eno kurang lebih sekitar 1-2 hektar, pada masa Bupati Soedarna T.M. Yang di kelola oleh Kuwu (Lurah/Kades:Red) Adung," Ulasnya kepada KIM Purwakarta, Rabu (6/11/19).

Dari kepemilikannya tanah yang di hibahkan itu menjadi sebutan "Kebon Kolot" yang berarti kebun milik orang tua.

Menurut Mbah Trisno kapasitas makam di wilayah kota itu akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk, dirinya juga memprihatinkan ruas jalan yang belum tersentuh sepenuhnya oleh perhatian Pemerintah.

"Sampai sekarang sudah ada 10 makam yang tidak dikunjungi oleh keluarganya, seperti ini pohon Kamboja, dibawahnya itu makam yang sudah tidak ada keluarganya yang nyekar, kemarin sebelum di buat rabat jalannya pada hancur,"Katanya.

Belum lagi Jalan itu sangat di butuhkan warga karna di ujung jalan di buat penampungan sampah yang dipakai akses mobil penarik sampah.

"Kemarin - kemarin sebelum di beton jalan, aspalnya ancur karna dilalui mobil pengangkut sampah,"Ujarnya.
 
Lurah Nagrikaler, Dede Iskandar, SE
Sementara itu di tempat yang berbeda, Lurah Nagrikaler, Dede Iskandar, SE. membenarkan kondisi jalan dari tengah ke ujung TPU memang perlu di revitalisasi karna sebagian sudah amblas.

Pada langkah awalnya Lurah Dede membuat solusi untuk merabat jalan itu dan menganggarkan di tahun ini untuk merevitalisasi jalan itu.

"Setelah saya kroscek memang ujung jalan itu di pakai untuk kepentingan warga sebagai penampungan sampah, saya harap warga bisa merasakan manfaatnya dan penjiarah yang membawa mobil bisa dipakai perwis,'' Ucapnya saat ditemui di Kantor Kelurahan Nagrikaler. Rabu (6/11/19).

Dengan diserapnya anggaran dari anggaran dana Kelurahan, melalui pembangunan rabat akses jalan TPU Gg. Salem warga merasakan manfaatnya, Lurah Dede berharap Pemkab Purwakarta bisa ikut memerhatikan jalan lingkungan yang menuju makam itu.

(Wief)

KIM Kota Purwakarta