Sedotan Bambu Ramah Lingkungan yang 'Terbang' hingga Ke Bali

Sedotan dari bahan bambu
Tegalwaru - Tak sedikit orang yang mulai sadar dampak negatif penggunaan sedotan plastik bagi lingkungan. Rupanya kesadaran masyarakat ini menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Seperti yang ditangkap epul, pengrajin yang memproduksi sedotan dari bambu.

Epul memulai bisnis sedotan ramah lingkungan sejak 1 tahun lalu, alias 2018. Sebenarnya saat itu sudah muncul sedotan yang lebih ramah dari plastik yaitu stainless steel. Kala itu, dia mengatakan masih sangat langka produk sedotan dari bambu, yaitu baru ada satu di Ubud, Bali.
 
Salah satu pekerja sedang memotong bambu

"Saya awalnya mulai 1 tahun lalu. Saat itu belum terlalu booming sedotan bambu. Masih booming-nya sedotan stainless steel gitu, dari metal," katanya saat berbincang dengan KIM Kab. Purwakarta, Jum'at (23/8/2019).

Epul yang tinggal di Desa Sukahaji Kecamatan Tegalwaru Purwakarta itu, merasa bisnis sedotan bambu cukup unik. Kebetulan dia memiliki pegawai yang bergelut di bidang kerajinan tangan. Bermula dari situ, dia memberanikan diri memulai bisnisnya.

Namun, saat itu sedotan bambu belum begitu diterima masyarakat. Pasalnya produk tersebut masih dianggap asing digunakan. Namun lambat laun produknya mulai diterima di masyarakat.
"Saya berharap di Purwakarta juga bisa menggunakan sedotan bambu ini juga sih" ujarnya

Dalam sebulan, dia mampu menjual sedotan bambu hingga 20 ribu pcs. Mayoritas dia suplai ke Bali. Sementara di Purwakarta belum ada yang menggunakannya karena kurangnya tenaga pemasaran.

"Kalau di Purwakarta saya baru akan coba ke Rumah makan sate Cibungur," sebutnya.

Menurutnya masyarakat lokal belum begitu tereduksi terhadap pemanfaatan sedotan ramah lingkungan ini, di samping harganya yang lebih mahal ketimbang sedotan plastik.

Sedotan yang dia jual harga satuannya adalah Rp 2.000 dengan minimal pembelian 100 pcs. Dia membandingkan, dengan uang Rp 10 ribu hanya bisa dapat 5 psc sedotan bambu. Sementara sedotan plastik, lanjut dia bisa dapat lebih banyak. Ini yang membuat masyarakat belum bisa meninggalkan sedotan plastik.

"Kalau kita beli sedotan plastik bisa Rp 10 ribu dalam satu plastik itu kita bisa dapat 100 buah," tuturnya.

Padahal dari segi kualitas, sedotan bambu buatannya bisa dibilang awet. Dengan perawatan yang tepat, dia mengklaim sedotan bambu bisa bertahan hingga 2 tahun lamanya.

Cara merawat sedotan ini agar awet, dia mengatakan sehabis digunakan sebisa mungkin segera dicuci dengan air tanpa menggunakan sabun. Setelah itu sedotan langsung dikeringkan, bisa dengan tisu atau lap kain.

"Klien saya sendiri sudah bilang 'kamu punya (produk sedotan) itu sampai dua tahun bisa dipakai dan nggak jamuran'," katanya.

Nah, bagi masyarakat yang berminat untuk membeli sedotan bambu ini, dia memasarkannya lewat facebook Efullube Proses pemesanan bisa dilakukan lewat media sosial tersebut, atau juga bisa melalui nomor Hp. 081909351077 ( Epul Saepuloh ).


(
Lilis Suryani/Dedih Kerta)
KIM Tegalwaru/KIM Kab Purwakarta