Kemenperin Tumbuhkan Wirausaha Baru Kalangan Santri Di Purwakarta


Purwakarta - Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) berupaya menumbuhkan wirausaha baru di di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta, melalui Program Wira Usaha Baru (WUB) Santri Bidang Industri.

Direktur Jenderal IKMA Gati Wibawaningsih S.teks,MA mengatakan, pondok pesantren dapat berperan strategis dalam mendukung pertumbuhan industri di Indonesia.

"Pondok pesantren memiliki peran sebagai “Agent of Development” yang sangat penting dan strategis dalam mengembangkan sumber daya masyarakat di pedesaan sehingga menjadi sarana yang penting dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat," terangnya.

Berdasarkan sensus Kementerian Agama di tahun 2014-2015, jumlah pondok pesantren di Indonesia diperkirakan sebanyak 28.961 yang tersebar di seluruh provinsi dengan total santri sekitar 4.028.660 santri. Gati menerangkan penyaluran bantuan untuk ponpes Al-Muhajirin berdasarkan potensi yang ada di pesantren itu.

" Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta menjadi salah satu fokus penumbuhan wirausaha industri, dimana potensi yang dimiliki pondok pesantren dengan jumlah santri lebih dari 4.000 orang dan sudah memiliki unit bisnis dibidang percetakan, konveksi, peternakan ikan dan pertanian serta lokasi pondok pesantren yang berada disekitar pemukiman penduduk sangat strategis untuk berwirausaha dibidang tersebut," kata Gati di Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (10/7/19).

Program Penumbuhan Wirausaha Baru IKM di pondok pesantren Al-Muhajirin Purwakarta diberikan dalam bentuk bimbingan teknis serta fasilitasi mesin/peralatan produksi roti.

“Pada kegiatan bimbingan teknis ini diawali dengan materi kewirausahaan yang diikuti 100 orang peserta. Sedangkan untuk materi teknis produksi pengolahan roti, GMP dan Kemasan diikuti oleh 20 orang peserta sampai dengan tanggal 13 Juli 2019.” tutur Dirjen IKMA.

Tak hanya WUB di AL-Muhajirin, dibentuk juga program santripreneur oleh Ditjen IKMA pada tahun 2013 hingga tahun 2018 telah membina sebanyak 22 pondok pesantren dengan lebih dari 3000 santri telah diberikan pelatihan produksi, serta motivasi kewirausahaan.
 


“Cakupan ruang lingkup pembinaan kami diantaranya pelatihan produksi dan bantuan mesin/peralatan di bidang: olahan pangan & minuman (roti dan kopi); perbengkelan roda dua; kerajinan boneka dan kain perca; konveksi busana muslim & seragam; daur ulang sampah dan produksi pupuk organik cair.” terang Gati kepada Kim Purwakarta.

Diacara yang sama Kepala Bidang Perindustrian Diskoperindag Purwakarta Tiktik Kartika Wulansari, SE. MAP dalam sambutan acara mengapresiasi bantuan tersebut, terlebih pemanfaatan bantuan yang di berikan sangat membatu meningkatkan produksi Industri kecil, menengah, aneka dan wira usaha baru.

"Kami mengucapkan terimakasih untuk kehadiran Dirjen IKMA Ibu Gati Wibawa Ningsih S.teks, MA juga untuk pemberian Program Wira Usaha Baru kepada pelaku usaha di Kabupaten Purwakarta," terang beliau.

Pondok pesantren juga memiliki potensi pemberdayaan ekonomi, mengingat sudah banyak pondok pesantren yang mendirikan koperasi, mengembangkan berbagai unit bisnis atau industri berskala kecil dan menengah, dan memiliki inkubator bisnis.

Dengan jumlah pondok pesantren dan santri yang cukup besar, pondok pesantren memiliki potensi yang strategis untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional, salah satunya melalui penumbuhan wirausaha industri baru di lingkungan pondok pesantren.


(Wief)
KIM Purwakarta