Ini Pernyataan Ridwan Kamil Pada Upacara HUT ke-75 Kemerdekaan RI

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil dalam acara HUT ke-75 Kemerdekaan RI, di Gedung Sate
KIMPurwakarta.web.id - Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar) berlangsung terbatas di Halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (17/8/20), karena dalam situasi pandemi Covid-19 sehingga protokol kesehatan, seperti jaga jarak dan pakai masker, diterapkan dengan ketat.

Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil menyatakan, HUT ke-75 Kemerdekaan RI merupakan momentum kebangkitan Jawa Barat pasca pandemi Covid-19 karena Covid-19 tidak hanya memukul aspek kesehatan, tetapi juga ekonomi dan sosial.

“Dalam situasi krisis kesehatan dan ekonomi seperti saat ini, ibu pertiwi memanggil kita semua untuk bisa memberikan yang terbaik dari apa yang kita miliki,” kata Gubernur, dalam sambutanya dalam acara HUT ke-75 Kemerdekaan RI, di Gedung Sate, Senin (27/08/2020).


Menurut Gubernur, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat secara intens melakukan penanganan untuk menyelamatkan seluruh masyarakat dari SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19 dengan melakukan pelacakan dan pengetesan (testing) metode uji usap (swab test) Polymerase Chain Reaction (PCR) ditingkatkan.


"Kami berupaya keras menekan kasus positif, angka kematian serta meningkatkan tingkat kesembuhan dengan melakukan tes Covid, pelacakan, serta perawatan atau isolasi pasien positif. Hingga tanggal 11 Agustus 2020, kami telah melakukan tes PCR sebanyak 180.731 atau terbanyak dibanding provinsi lain di luar DKI Jakarta," ucapnya.


Gubernur mengatakan, pelacakan dan pengetesan disertai dengan penguatan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dan laboratorium. Pemda Provinsi Jawa Barat terus menginventarisasi pusat isolasi di luar rumah sakit guna menghadapi lonjakan kasus positif Covid-19 seiring konsistensi pengetesan.

"Di masa Adaptasi Kebiasaan Baru, kami terus mengejar target sesuai dengan standar WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) untuk mengetes satu persen dari jumlah penduduk. Atau di Jabar sekitar 500.000 tes PCR," tambahnya. (*)