Pembentukan BUMDes Bukan Untuk Pinjam Modal

Rachmat Noor Bidang pemberdayaan ekonomi Desa (PED)  DPMD Provinsi Jabar, Beserta rombongan, saat meninjau, sentra produksi topi rumahan, Kerjasama BUMDes Sajati Desa Karangmukti
Bungursari - Pembentukan BUMDes di beberapa Desa, banyak yang belum dipahami oleh masyarakat. Hal itu di ungkapkan oleh di ungkapkan oleh warga di Karangmukti, pada saat mendengarkan pemaparan dari Pemerintah melalui Dinas terkait.

Rachmat Noor Bidang pemberdayaan ekonomi Desa (PED) DPMD Provinsi Jabar, saat meninjau ke BUMDes Sajati, di Desa Karangmukti, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, Jumat (21/6/2019) menuturkan bahwa dirinya, datang ke sini ingin meninjau sentra produksi topi rumahan.

"Saya ingin meninjau BUMDes Sejati yang memproduksi topi sebagai produk unggulannya, pasca workshop beberapa waktu lalu di salah satu hotel di Purwakarta," ujarnya, ketika di dampingi oleh Suryana, salah seorang staf pemberdayaan ekonomi desa (PED) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Purwakarta.

Sementara itu Suryana menegaskan bahwa, "BUMDes itu bukanlah produk pinjaman dana, akan tetapi ke pemberdayaan ekonomi masyarakat di desa itu sendiri, sesuai dengan potensi yang ada," jelasnya kepada beberapa perwakilan warga.


Beserta rombongan, meninjau Desa Karangmukti

Menurut H. Endin Jaenudin, Kades Karangmukti, menyebutkan bahwa  kebanyakan dari warganya beranggapan Dana Desa yang diperuntukkan bagi program BUMDes itu adalah merupakan dana pinjaman usaha.

"Mereka beranggapan bahwa BUMDes ini adalah, bergerak di bidang pinjaman modal usaha, jadi mereka para warga di sini belum diberikan penjelasan," papar Endin.

Yang jelas lanjut Kades, pengusaha topi diwilayahnya tersebut, masih terkendala dengan keterbatasan modal. Sementara itu kehadiran BUMDes disini untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, pungkasnya.


(Yusup Bachtiar)
KIM Kecamatan Purwakarta